Sertifikat palsu smartphone ala Zuk ditemukan di Xiaomi

Advertisement

Techno.id - Kasus penggunaan sertifikasi postel 'palsu' di perangkat ZUK Z1 sedang ramai diperbincangkan. Ternyata, diam-diam trik 'mengadopsi' sertifikasi produk lain ala ZUK Z1 juga ditemukan pada produk yang sudah beredar di pasar smartphone tanah air.

Produk yang berhasil ditemukan tim Techno.id menggunakan sertifikasi palsu ialah Redmi Note 3 buatan Xiaomi. Produk yang kami temukan menggunakan sertifikasi palsu mencantumkan nomor 36078/SDPPI/2014 yang diimport oleh PT Wisma Inkopad Indonesia (WII).

Awalnya, kami mencurigai produk Redmi Note 3 itu karena mencantumkan sertifikasi yang dikeluarkan pada tahun 2014. Padahal, produk buatan vendor asal Tiongkok itu baru dirilis ke pasaran secara global pada bulan November 2015 kemarin.

Sewaktu ditelusuri melalui situs resmi Direktorat Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), nomor sertifikat 36078/SDPPI/2014 diberikan kepada WII tapi untuk produk Xiaomi Mi 3 yang masih menggunakan teknologi 3G dan diperkenalkan pada tahun 2013.

Ketika dikonfirmasi kepada Xiaomi Indonesia, Redmi Note 3 diakui masih belum diboyong secara resmi ke Indonesia hingga akhir tahun ini.

"Semua yang beredar di e-commerce itu semua masih belum resmi, BM (black market) semua. Jadi garansinya dari Xiaomi tidak berlaku," kata perwakilan Xiaomi Indonesia saat dihubungi Techno.id.

Sebelumnya, kabar penggunaan sertifikat palsu di smartphone dikabarkan blogger Herry SW lewat situs Ponselmu.com. Blogger asal Surabaya itu mengungkap ZUK Z1 yang dibelinya melalui e-commerce Blibli.com dan diimport oleh PT Bintang Cemerlang.

Penelusuran yang dilakukan Herry membuktikan bahwa produk ZUK Z1 tersebut ternyata menggunakan sertifikat ponsel yang secara resmi dikeluarkan untuk Xiaomi Redmi 1s. Berdasarkan situs Ditjen SDPPi, sertifikat yang dipalsukan itu dimiliki oleh PT Pelangi Mas Indonesia.

Sertifikat Xiaomi Redmi Note 3 yang diduga palsu © 2015 Denny Mahardy/ techno.id

Advertisement


(brl/red)