Masyarakat individualis bukanlah hal yang baru

Masyarakat individualis bukanlah hal yang baru

Techno.id - Sudah lumrah saat manusia atau masyarakat menjadi individualis di era ini. Bahkan, sebagian orang menganggap ini adalah sifat modern yang membuat mereka bertahan hidup. Apa benar ini adalah sifat modern dari masyarakat?

Seperti yang dilansir dari Dailymail.co.uk (06/02/15), masyarakat mulai bergeser ke sifat individualis dimulai setelah perang dunia ke dua. Hal ini diketahui saat Penelitiaan melacak mundur sampai 150 tahun yang lalu, ini dilakukan oleh departemen psikologi di University of Waterloo dan Arizona State University. Selain itu, emimpin penelitian, Igor Grossman, meneliti faktor umum yang dikaitkan dengan budaya indvidualis.

Para peneliti, menganalisa berapa besar persentase anak tunggal, banyaknya orang dewasa yang hidup sendiri dan besarnya tingkat perceraian yang diambil dari sensus data Amerika. Di samping itu, mereka juga melihat prevalensi penamaan bayi yang tergolong unik, data ini mereka peroleh dari data administrasi keamanan sosial.

Kemudian, tim peneliti juga mempelajari perubahan penyakit menular, tingkat urbanisasi, perubahan sekularisme serta tren pekerjaan. Dari semua petunjuk, penelitian ini membuktikan bahwa individualisme telah meningkat terus selama lebih satu abad.

"Kelas sosial merupakan satu-satunya faktor yang mengawali perubahan sistematis individualisme dari waktu ke waktu, dan sementara ini menunjukkan sebab akibat di antara keduanya", jelas Grossman pada Dailymail.co.uk (06/02/15).

Temuan ini telah mereka terbitkan dalam jurnal Psychological Science. para peneliti saat ini sedang mengembangkan penelitian diluar Amerika. Lalu, bagaimana dengan pergeseran masyarakat individualis yang ada di Indonesia?

(brl/red)