Telkom keluhkan hambatan yang dialami untuk modernisasi infrastruktur

Advertisement

Techno.id - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom Divisi Regional V Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara mengeluhkan bahwa banyak terjadi pemutusan kabel fiber optik alias FO di Surabaya. Hal ini, menurut I Ketut Budi Utama, Vice President Infrastructure Telkom Divisi Regional V Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara sebenarnya dapat menghambat modernisasi infrastruktur di wilayah tersebut.

"Di satu sisi Surabaya disiapkan menjadi salah satu Smart City di Indonesia. Di sisi lain, kami yang ingin mendukung program justru tidak bisa maksimal dalam merealisasi pemasangan kabel fiber optik," ungkap Budi seperti dilansir oleh Antara (29/6/15).

Budi mengungkapkan pemasangan kabel fiber optik di sejumlah area memiliki manfaat besar bagi masyarakat pada era digital saat ini, khususnya Surabaya sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur. "Satu helai kabel fiber optik, dapat bermanfaat bagi 32 pelanggan, sedangkan ketika kami masih menggunakan teknologi lama yakni kabel tembaga, maka satu kabel hanya melayani satu pelanggan. Tiap kabel yang putus, kami butuh waktu satu hingga dua jam untuk menyambungnya," jelasnya.

Kasus pemutusan kabel FO yang terjadi di Surabaya ini memang sudah sangat meresahkan pihak Telkom, pasalnya titik kabel fiber optik yang terputus seperti di rute Kutisari adalah jaringan yang mampu mencakup kawasan Indonesia Timur. Apabila kabel FO di rute itu putus maka dampaknya akan dirasakan pelanggan di kawasan Indonesia Timur.

"Selain itu, juga terlihat di rute Jemursari. Mayoritas penyebab putusnya kabel fiber optik di Surabaya karena adanya proyek pedestrian," katanya.

Terkait proyek pedestrian pemerintah kota Surabaya ini, pihak Telkom bahkan telah menempatkan dua orang petugas pada titik krusial FO yang juga menjadi titik proyek pedestrian untuk berkoordinasi. Namun, pihak Telkom menyangka ada perbedaan instruksi antara pelaksana tugas proyek dengan pemerintah kota Surabaya, sehingga kejadian putusnya kabel FO ini bisa terjadi.

Oleh karena itu, Budi berharap pemerintah kota Surabaya dapat turun tangan dan memberikan dukungan supaya proyek modernisasi infrastruktur di kota tersebut terlaksana dengan baik dan sesuai target.

Advertisement


(brl/red)