Tesla: Mobil self-driving kami siap mengaspal dua tahun lagi
Elon Musk, CEO Tesla Motors © 2015 Mashable
Techno.id - CEO Tesla, Elon Musk mengaku sangat optimis dengan teknologi mobil self-driving. Pria berusia 44 tahun itu bahkan berani sesumbar jika perusahaan yang dipimpinnya bakal siap mengadopsi dalam dua tahun ke depan.
-
Tak lama lagi, Autopilot Tesla bakal hadir di banyak negara Teknologi self driving besutan Tesla ini telah disetujui oleh beberapa negara dan segera beredar dalam waktu dekat!
-
Tesla takkan ijinkan pengemudi untuk lakukan hal-hal gila Sebuah fitur baru telah dipersiapkan untuk dipasang pada Tesla Model S di masa mendatang.
-
Ngebut, ini yang dilakukan Tesla saat 'mengemudi' sendiri Autopilot didesain untuk mengurangi kecelakaan di jalan akibat kelalaian manusia. Berapa kecepatannya saat melaju di jalan bebas hambatan?
"Kami sudah memiliki perlengkapan (self-driving). Kami hanya tinggal mengolah lagi, menempatkan (ke dalam mobil), dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja dengan baik," ujarnya sebagaimana dikutip dari Fortune (21/12).
Di saat yang bersamaan, ia juga memuji peretas iPhone terkenal bernama George Hotz (GeoHot) yang kini tengah merancang software self-driving sendiri. Bagi Musk, jika bukan karena GeoHot, target dua tahun bakal sulit tercapai.
"George adalah seorang hacker yang luar biasa. Ia adalah satu orang yang berhasil membuat ribuan orang bekerja secara serius untuk mencapai hasil nyata dalam kurun waktu sekitar dua tahun saja," sambungnya.
Meski akan menggunakan hasil karya dari seorang hacker, Musk menampik bahwa software self-driving yang akan digunakan Tesla merupakan software hasil cracking. Hanya saja, ia enggan merinci software Autopilot yang dimaksud.
BACA JUGA :
- Si pionir jailbreak iPhone kini sibuk kembangkan mobil tanpa awak
- Selain mobil listrik, Tesla ternyata juga jual casing smartphone!
- Hyperloop mampu capai kecepatan 500km/h dalam 2 detik!
- 5 Perusahaan yang akan mendominasi teknologi mobil tanpa awak
- Teknologi ini yang membedakan mobil tanpa awak Google dan Tesla
(brl/red)