Perang cyber antara Amerika vs ISIS telah dimulai
Ilustrasi perang cyber © techweekeurope.co.uk
Techno.id - Keresahan masyarakat dunia pada ISIS dan kelompok sayap kiri lainnya memang sudah sampai pada puncaknya. Karena itulah pemerintah Amerika Serikat telah menabuh genderang perang dan mengumumkan penyerangan pada kelompok kelompok tersebut.
-
Lagi, situs properti militer Amerika Serikat diretas Untuk yang kedua kalinya, situs properti militer Amerika Serikat kembali diretas
-
Iran makin lancang di dunia maya, menurut laporan ini Amerika Serikat merasa sebagai salah satu pihak yang dirugikan oleh Iran.
-
Iran tembakkan selusin rudal ke markas Amerika Serikat Setidaknya ada enam roket yang menyerang pangkalan udara Al Asad di Irak Barat.
Seperti yang telah diberitakan oleh Ars Technica pada hari Rabu (02/03/16), pemerintah Amerika telah menyatakan partisipasinya dalam koalisi terhadap Iraq dan gerilyawan Kurdi. Namun perang tersebut bukanlah seperti yang selama ini Anda bayangkan.
Ilustrasi serangan cyber pemerintah Amerika Serikat
© 2016 arstechnica.com/arstechnica.com
Serangan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat tersebut adalah sebuah serangan cyber. Menggunakan jaringan elektronik, serangan tersebut adalah bagian dari operasi militer pemerintah Amerika.
Sebenarnya, serangan elektronik semacam ini telah dilakukan pada tahun 1991 silam dalam Gulf War. Jika di masa lalu serangan elektronik lebih mengarah pada sabotase untuk mencegah program nuklir, maka kini lebih difokuskan pada jaringan internet. Setelah beberapa tahun silam sejumlah infrastruktur seperti pusat telekomunikasi telah dihancurkan, kini giliran jaringan nirkabel yang diretas dan diluluhlantakkan.
Jika berhasil, maka kelompok sayap kiri tersebut takkan bisa lagi menggunakan sinyal radio, telepon seluler, maupun jaringan internet. Nah, tunggu saja kabar lebih lanjut terkait perang cyber yang mulai berkobar ini...
BACA JUGA :
- Kesadaran orang Indonesia terhadap keamanan IoT memprihatinkan
- Pemerintah Seoul berikan fasilitas free WiFi di seluruh ruang publik
- MEA sudah berjalan, apa yang harus dipersiapkan masyarakat Indonesia?
- Google ajak peneliti universitas kembangkan proyek IoT
- Pemerintah polisikan situs penyebar info hoax seleksi CPNS
(brl/red)