Peralatan komunikasi militer canggih bisa kirim pesan lewat tulang
Ilustrasi penggunaan alat komunikasi di medan perang © 2015 flipboard.com
Techno.id - Dalam sebuah peperangan, seperti yang Anda tahu, alat komunikasi adalah hal yang paling penting untuk mengkoordinasi posisi, interaksi, dan diskusi untuk menyelesaikan satu misi. Untuk itu, alat komunikasi tentara di medan perang dibuat secanggih mungkin untuk jadi perlengkapan para tentara.
-
Pernah 'telpon-telponan' dengan cara ini? Ini penjelasannya Bagaimana mungkin kaleng susu dan seutas tali bisa jadi 'telepon'.
-
Inilah empat teknologi pengintai canggih milik Amerika Serikat Mana yang ingin Anda miliki?
-
Sarung tangan ini mampu tafsirkan bahasa isyarat ke Bahasa Inggris Terinspirasi kesenjangan komunikasi penderita tunarungu dan orang normal, dua mahasiswa University of Washington ciptakan sarung tangan khusus
Dilansir oleh BGR.com (11/0915), sebuah teknologi baru yang diberi nama Warfighter dikatakan dapat mengirim pesan melalui tulang para tentara.
Alat ini dikatakan memanfaatkan kemampuan alami tubuh manusia untuk mengirimkan suara melalui tulang. Pesan ini langsung dikirimkan melalui transmiter tulang untuk sampai langsung ke helm Warfighter atau langsung ke telinga tentara yang menggunakannya.
Hal ini bisa efektif, pasalnya pasukan akan berkomunikasi dengan mengurangi suara bising ledakan dan tembakan. sehingga dengan teknologi ini, komunikasi saat di medan perang akan jelas terdengar tanpa adanya kesalahan dalam komunikasi.
BAE System, selaku pencipta teknologi ini mengatakan akan mengenalkan prototipe-nya pada gelaran acara Defence and Security Equipment International Show di London yang dihelat minggu depan.
BACA JUGA :
- Ratusan PC instansi pemerintah diserang, hacker ini sangat berbahaya!
- Wiko Experience Store dibuka, Wiko Mobile kenalkan tiga ponsel
- Apple sajikan siaran ulang "September Event 2015" di YouTube
- Bergabung dengan Indonesia, Wiko Mobile resmikan gerai pertamanya
- SpaceX perkenalkan armada penerbangan komersil pertama ke luar angkasa
(brl/red)