Peneliti Indonesia temukan manfaat lain dari minyak jelantah

Advertisement

Techno.id - Minyak jelantah atau minyak limbah pada umumnya dapat merusak kesehatan manusia jika digunakan secara berlebihan. Namun siapa sangka jika minyak jelantah ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pakan burung puyuh?

Adapun fakta baru dari minyak jelantah ini ditemukan oleh Ade Rakhmadi, seorang peneliti dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang. Menurutnya, racun karsinogenik pada minyak jelantah masih dapat dimanfaatkan untuk hal positif.

"Minyak jelantah yang digunakan tentunya telah dimurnikan untuk menghindari sifat karsinogenik atau racun terhadap makhluk hidup seperti puyuh," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (30/08).

Dalam proses pemurniannya, ia menyebutkan bahwa ada tiga tahapan atau proses yang harus dilalui agar kandungan racun karsinogenik dapat dimurnikan. Tiga tahapan tersebut di antaranya yakni pemisahan Gum, netralisasi, dan pemucatan.

Penjelasannya, pemisahan Gum dimaksudkan untuk memisahkan zat-zat seperti karbohidrat, air, atau protein dengan cara pemanasan. Kemudian proses netralisasi dilakukan sebagai upaya memisahkan asam lemak bebas dari minyak menjadi senjawa semacam sabun.

Setelah itu, proses pemucatan dilakukan dengan tujuan untuk memurnikan zat warna yang tidak disukai minyak. Caranya yakni dengan melakukan proses penyarapan dengan zat penyerap (adsorban) berupa lidah buaya.

Jika ketiga tahapan pemurnian sudah selesai, minyak jelantah kini sudah bisa dicampurkan dengan pakan asli burung puyuh (jagung, dedak, atau bungkil kepala). Namun dengan syarat, taraf penggunaan minyak adalah sebesar satu persen.

"Artinya bila pakan memiliki bobot 1 kilogram, maka besar minyak jelantah yang ditambahkan adalah sebesar 10 gram," terang Ade.

Advertisement


(brl/red)