PBB: Pertumbuhan pengguna internet dunia tahun ini melambat

Advertisement

Techno.id - Di tengah optimisme akan manfaat internet untuk mengubah hajat hidup manusia secara global, komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Internet malah melaporkan kalau pertumbuhan jumlah pengguna internet kini mengalami perlambatan. Seperti dikutip dari Antara (21/09/15), komisi tersebut juga melaporkan bahwa masih ada lebih dari setengah warga dunia yang masih belum mengenal dunia maya. 

Ironisnya lagi, saat 90% warga di 48 negara miskin sangat membutuhkan asupan internet demi menunjang pengetahuan ataupun perekonomian, jumlah pengakses internet di negara maju sudah berada di titik jenuh.

Selain pertumbuhan pengguna, pertumbuhan pemilik akses internet pada tahun ini juga diklaim mengalami penurunan. Tahun 2014, pertumbuhan pemilik internet ada di kisaran 8,6 persen di 2014, tetapi kini diperkirakan menjadi 8,1 persen saja. Hal ini cukup mengherankan, karena beberapa tahun belakangan hingga 2012, persentase pengguna akses internet menggelembung sampai dua digit angka.

"Kita telah mencapai titik transisi dalam pertumbuhan pengguna internet," ungkap Komisi PBB untuk penggunaan internet dalam laporannya.

Komisi yang dibentuk pada tahun 2010 oleh Persatuan Telekomunikasi Internasional dan badan kebudayaan PBB (UNESCO) juga mengaku bahwa target empat milyar pengguna internet pada 2020 mendatang akan cukup sulit tercapai. Disampaikan pula dalam laporannya, hal itu terjadi karena "Lebih dari setengah penduduk dunia, atau sekitar 75 persen yang setara dengan empat milyar orang, masih belum menggunakan internet secara reguler atau secara aktif." 

Saat ditelisik lebih lanjut, biaya infrastruktur yang terlalu mahal untuk daerah terpencil dan merosotnya penjualan telepon pintar ditengarai menjadi penyebab atas melambatnya pertumbuhan pengguna internet ini.

Namun setidaknya, di akhir tahun ini, sebanyak 3,2 milyar manusia di seluruh dunia diperkirakan akan segera memiliki akses internet reguler baru. Jumlah itu masih lebih tinggi 2,9 milyar dibanding tahun lalu.

 

Advertisement


(brl/red)