Mau kerja di Microsoft? Langkahi dulu proses wawancara anehnya!

Advertisement

Techno.id - Munculnya sosok Bill Gates sebagai tokoh penting di dunia teknologi tentu sangat mengilhami khalayak sejagat. Alhasil, banyak yang ingin mengikuti jejak biliuner yang lahir pada 28 Oktober 1955 tersebut; ada yang berjuang untuk mendirikan perusahaan IT sendiri seperti Gates, tetapi tak sedikit juga yang berkeinginan untuk bekerja di Microsoft. Namun, tahukah Anda bahwa proses wawancara kerja di Microsoft tak semudah yang pernah Anda kira atau lalui?

Memang, tak sembarang orang bisa bergabung bersama keluarga besar Microsoft, karena mereka harus mampu melampaui "kurikulum" wawancara khusus bernama The Microsoft Interview. Tujuan dari dibuatnya sistem seleksi itu ialah untuk mengenali kemampuan dan kelemahan pelamar kerja secara tepat. Sebenarnya, rentetan pertanyaan yang diajukan penguji dari Microsoft secara implisit hanya mengandung pengetahuan teknis, metode pemecahan masalah, dan penggalian kreativitas. Akan tetapi, segenap kriteria penting tersebut telah dibalut dengan pertanyaan yang benar-benar unik. Bahkan, pertanyaan tersebut menjurus aneh.

Beberapa pertanyaan wawancara yang kemungkinan akan ditemui memang berhubungan dengan teknologi, tetapi ada juga yang tidak berkaitan sama sekali. Pertanyaan yang harus Anda jawab agar bisa diterima di Microsoft mungkin serupa dengan: "buatlah desain ponsel untuk tuna netra!", "desainlah pembuat kopi untuk astronot!" dan "bagaimana Anda menerangkan konsep jaringan komputer ke siswa TK?" Di sisi lain, Anda juga tak perlu terkejut jika mendapatkan pertanyaan yang tidak umum saat wawancara kerja, seperti "metode apa yang Anda pakai untuk mencari kata di dalam kamus?" serta "jika Anda punya lemari pakaian yang sudah penuh, bagaimana Anda mengaturnya?"

Sebagai pionir dalam sistem wawancara seperti itu, Microsoft terbukti sukses dalam menjaring pegawai yang benar-benar kompeten. Pasalnya, sampai saat ini Microsoft masih bisa bersaing dan menghasilkan produk inovatif nan mutakhir. Keabsahan sistem The Microsoft Interview ini juga makin meningkat, mengingat pesaing Microsoft lainnya, seperti Google dan Amazon, turut mengaplikasikan wawancara serupa untuk menyeleksi calon pegawainya.

Advertisement


(brl/red)