Kesadaran orang Indonesia terhadap keamanan IoT memprihatinkan

Advertisement

Techno.id - Dunia saat ini sedang bersiap menyongsong era Internet-of-Things. Zaman ketika semua perangkat teknologi bisa saling terhubung dan berkomunikasi itu memang menjanjikan banyak keuntungan bagi manusia, utamanya efisiensi dalam menjalani beragam pekerjaan.

Di Asia Tenggara sendiri, para pelaku industri TI juga sudah terpacu untuk mempercepat lahirnya era ini. Akan tetapi, belum sepenuhnya mereka sadar akan pentingnya pengamanan sistem IoT.

Intel Security belum lama ini telah menyurvei 1.953 orang yang berkecimpung di sektor TI ASEAN. Mereka yang terlibat mulai dari CEO, developer, hingga administrator sistem dan datang dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Dari survei itu, ditemukan bahwa awareness pengamanan IoT di Tanah Air begitu rendah.

Berdasarkan rilis yang diterima Techno.id (01/03/16), survei tersebut menyimpulkan bahwa pemain TI di Filipina memiliki pemahaman yang sangat baik soal ini, dengan persentase awareness 53 persen. Malaysia menyusul dengan 46 persen, lalu Singapura 42 persen, Indonesia 40 persen, dan Thailand 39 persen.

Fakta yang cukup memprihatinkan ini sebaiknya segera diatasi. Sebab Asia Tenggara telah diprediksi menjadi salah satu pasar dengan penetrasi IoT terbesar di skala global. Ada baiknya perusahaan TI mempertimbangkan strategi pengamanan IoT seperti memperhatikan life cycle keamanan di seluruh perangkat, jaringan, serta data center.

Advertisement


(brl/red)