Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps

Advertisement

Techno.id - Flashback sebentar ke masa ketika transfer file 1GB masih butuh waktu lebih dari satu menit. Duduk manis, nunggu progress bar jalan pelan-pelan, sambil berharap kabel USB yang dipakai nggak tiba-tiba nyambung ke port lambat. Tapi itu cerita lama. Kini, format USB sudah sangat cepat dan punya fitur lebih dari sekadar transfer data.

Ketika melihat perangkat elektroni seperti komputer, laptop, smartphone, atau bahkan perangkat rumah pintar, kamu mungkin memerhatikan USB dalam berbagai warna yang berbeda. Lantas, mengapa ada begitu banyak variasi warna pada port USB? Techno.id akan menjelaskan 5 alasan di balik variasi warna pada port USB, Kamis (17/4).

1. Identifikasi versi USB

foto : freepik/macrovector

Salah satu alasan paling jelas mengapa port USB memiliki berbagai warna adalah untuk membantu pengguna mengidentifikasi versi USB yang digunakan port tersebut. Standar USB telah berkembang seiring waktu, dan setiap versi memiliki kecepatan transfer data yang berbeda.

Sebagai contoh, USB 2.0, yang memiliki kecepatan transfer data hingga 480 Mbps, sering menggunakan warna hitam atau putih. Sementara USB 3.0 dan 3.1, yang mendukung kecepatan transfer data lebih tinggi, sering memiliki warna biru.

Sedangkan USB-C yang merupakan standar konektivitas terbaru, mungkin memiliki warna abu-abu atau putih. Warna-warna ini membantu pengguna dengan mudah membedakan port USB dan menentukan kecepatan transfer data yang dapat mereka harapkan.

2. Indikasi pengisian daya cepat

foto : freepik/pvproductions

Beberapa perangkat elektronik menggunakan warna tertentu pada port USB untuk menunjukkan bahwa port tersebut mendukung pengisian daya cepat (fast charging). Sebagai contoh, port USB berwarna kuning sering digunakan untuk menandai port yang mendukung fast charging. Ini sangat berguna bagi pengguna yang ingin mengisi daya perangkat mereka dengan cepat dan efisien.

3. Peraturan standard industri

foto : freepik

Warna-warna pada port USB juga membantu memastikan bahwa perangkat dan kabel USB mematuhi standar industri yang berlaku. Standar seperti USB-On-The-Go (USB OTG) mungkin menetapkan warna khusus untuk port yang mendukung fitur-fitur tertentu. Opsi ini membantu memastikan bahwa perangkat yang kompatibel dengan fitur-fitur ini mudah dikenali.

4. Perbedaan merek

foto : freepik/rawrpixel.com

Beberapa produsen perangkat elektronik mungkin memilih untuk menggunakan warna khusus pada port USB mereka sebagai bentuk diferensiasi merek. Misalnya, produsen smartphone tertentu mungkin menggunakan warna port USB yang khas untuk membuat produk mereka lebih dikenal dan mudah diidentifikasi.

5. Identifikasi fungsi khusus

foto : freepik/rawrpixel.com

Selain kecepatan transfer data dan pengisian daya cepat, beberapa perangkat menggunakan warna pada port USB untuk mengidentifikasi fungsi khusus. Misalnya, port USB pada perangkat kamera mungkin berwarna orange untuk menunjukkan bahwa port tersebut adalah untuk transfer foto dan video. Ini membantu pengguna dengan cepat mengidentifikasi fungsi port tertentu.

Variasi warna pada port USB memiliki berbagai alasan yang penting. Ini membantu pengguna mengidentifikasi versi, kecepatan, dan fungsi khusus dari port USB. Hal ini juga memastikan dengan standar industri yang berlaku. Dengan informasi ini, pengguna dapat lebih mudah memanfaatkan konektivitas USB pada berbagai perangkat mereka dan menghindari masalah kompatibilitas. Jadi, setiap warna pada port USB memiliki tujuan dan arti tersendiri.

Format USB terbaru di 2025

Di 2025, USB sudah berevolusi ke tahap yang bisa dibilang: gila cepatnya. Nama lengkapnya mungkin agak ribet, tapi performanya nggak main-main. Kenalan dengan USB4 Version 2.0, format USB paling ngebut yang bisa ditemui tahun ini.

USB4 Versi 2.0 membawa kecepatan transfer hingga 80 Gbps, dua kali lebih cepat dari USB4 versi sebelumnya dan juga dari Thunderbolt 4. Bayangkan, satu film 4K ukuran 100GB bisa pindah dari SSD ke laptop dalam waktu kurang dari 20 detik. Nggak perlu lagi ngedumel karena file besar bikin kerjaan molor. Yang menarik, kecepatan 80 Gbps ini bisa dicapai pakai kabel USB-C yang udah ada—selama kabelnya memenuhi standar yang sesuai, tentu saja. Bahkan, dalam skenario tertentu, bisa tembus 120 Gbps untuk kebutuhan display high-end, seperti layar 8K dengan refresh rate tinggi. Ini bukan cuma upgrade, tapi lompatan.

Salah satu fitur paling keren dari USB4 v2.0 adalah fleksibilitasnya. Port ini bisa dipakai untuk transfer data cepat, output display dengan kualitas tinggi, dan juga pengisian daya cepat hingga 240W. Jadi satu port bisa gantiin banyak fungsi. Laptop tipis nggak perlu lagi penuh lubang. Cukup satu atau dua port USB4 v2.0, semua beres: ngecas, sambung monitor, transfer file, pasang audio interface, semuanya jalan mulus.

Sudah ada beberapa perangkat yang mulai mengadopsi format ini. Misalnya, ASUS ROG Zephyrus G16 edisi 2025 yang dirancang untuk kreator dan gamer berat. Laptop ini punya port USB4 v2.0 yang bikin proses rendering dan mindahin footage video jadi jauh lebih cepat. MacBook Pro M3 Max juga dikabarkan mendukung USB4 v2.0 secara penuh, meskipun Apple tetap branding-nya agak "berbau Thunderbolt". Sementara itu, dock-dock eksternal seperti OWC Thunderbolt Go Dock sudah mulai muncul dengan port yang kompatibel USB4 v2.0, memberikan banyak opsi konektivitas tanpa ribet.

(magang/rama prameswara)

Advertisement


(brl/red)