Emirsyah Satar: Kami merancang MatahariMall agresif di Indonesia

Advertisement

Techno.id - Masih menjadi tanda tanya publik, mengapa seorang Emirsyah Satar (60) mau menjadi Chairman MatahariMall.com, situs e-commerce baru milik Lippo Group, selepas menjabat President dan Chief Executive Officer (CEO) PT Garuda Indonesia Tbk. Apalagi bisnis digital adalah bisnis baru yang belum pernah sekali pun dijajal seorang Emirsyah. Publik terlanjur mengenal Emirsyah sebagai banker dan transformer korporasi yang sukses di Garuda Indonesia.

Emirsyah masuk kali pertama di Garuda sebagai Executive Vice President Finance pada 1998. Pria yang gemar bersepeda ini sukses membawa Garuda keluar dari krisis moneter masa itu dengan program restrukturisasi keuangan.

Sempat keluar pada tahun 2003, di tahun 2005 Emirsyah kembali ke Garuda sebagai Presiden Direktur dan CEO. Dengan pilot Emirsyah, Garuda banyak meraih award bergengsi internasional hingga berhasil melakukan initial public offering (IPO) pada 2011.

Pada akhir 2014, Emirsyah Satar tidak lagi memimpin Garuda Indonesia. Sejak itu pula publik menebak-nebak badan usaha milik negara (BUMN) mana yang bakal dipimpin Emirsyah.

Ternyata ekspektasi publik keliru. Alih-alih menjadi CEO BUMN besar, Emirsyah justru bergabung ke kelompok usaha lokal, Lippo Group, sebagai Board of Executive dan Chairman MatahariMall.com sejak Mei 2015. Dengan alokasi anggaran hingga USD 500 juta selama lima tahun, MatahariMall bercita-cita menjadi pemain e-commerce nomor satu di Indonesia.

Dalam dua kesempatan pertemuan, Emirsyah Satar membagi cerita soal alasannya masuk ke Lippo Group dan tugas khususnya dari keluarga Mochtar Riady, pemilik Lippo Group, kepada M Syakur Usman, Anwar Khumaini, Fauzan Jamaludin, dan M Lutfhi Rahman dari KapanLagi Network (KLN), baru-baru ini. Berikut petikannya.

Mengapa memilih bergabung ke Lippo Group?

Saat selesai bertugas sebagai CEO Garuda Indonesia pada akhir 2014, saya mengambil sikap tidak ingin mengerjakan apa-apa dahulu. Karena hampir 10 tahun di Garuda. Sambil menunggu apa yang mau dikerjakan dan tawaran di BUMN lain, saya pikir cukuplah.

Kemudian saya ngobrol-ngobrol dan bertemu dengan beberapa pengusaha. Lalu timbul pemikiran, saya ingin bisnis sendiri. Intinya saya ingin melakukan sesuatu yang saya enjoy dan enjoy what I am doing, seperti building own business atau joint to big group.

Lantas?

Saya kenal Pak James Riady, CEO Lippo Group sudah lama, saat kami sama-sama di industri perbankan. Pak James katakan, a banker is always a banker. Intuisi banking pasti tetap ada. Lalu James bilang, join with us, build the group. Kata dia, sekarang Lippo Group sedang memasak usaha baru, namanya Mataharimall.com.

Lalu saya tanya apa itu, karena saya tak tahu sama sekali. Saya belum pernah berkecimpung di bisnis e-commerce. Selain ini juga satu hal baru. Akhirnya saya mencari tahu.

Ternyata bisnis ini potensinya besar sekali. Dari situlah Pak James melihat saya, katanya, sekalian bantu di Lippo Group.

Apa tanggung jawab yang diminta James Riady kepada Emirsyah Satar?

Intinya, saya board of executive Lippo Group yang ditempatkan di Mataharimall. Inilah tanggung jawab saya.

Pesan Pak James, membangun MatahariMall menjadi big company dan major player di industrinya. Kami benar mulai-mulai dari nol. Awal saya join, kantor saja belum ada.

Advertisement


(brl/red)