Bakteri penyebab iritasi kulit ditemukan hidup di stasiun antariksa

Advertisement

Techno.id - Ada yang unik dari temuan NASA kali ini. Badan antariksa milik pemerintah Amerika Serikat tersebut baru-baru ini mengklaim bahwa di luar angkasa atau lebih tepatnya stasiun antariksa, telah hidup bakteri patogen yang dapat menimbulkan iritasi atau radang pada kulit.

Ya, berdasar hasil temuan Kasthuri Venkateswaran dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, diketahui bahwa di stasiun antariksa telah hidup bakteri jenis Actinobacteria yang berkaitan dengan penyakit kulit pada manusia. Selain itu, dalam penelitian mendalam yang melibatkan teknologi pengurutan DNA ini Venkateswaran dan rekan peneliti lainnya juga menemukan adanya bakteri Corynebacterium dan Staphylococcus yang dapat menyebabkan radang atau iritasi pada kulit.

Seperti dikutip dari Antara (28/10/15), bakteri-bakteri yang hidup di stasiun antariksa ini diduga merupakan jenis bakteri yang cukup tangguh. Pasalnya, bakteri biasa akan mati saat berada di lingkungan dengan tingkat gravitasi yang sangat rendah. Namun bakteri ini justru dapat tetap bertahan hidup dan tumbuh cukup subur di lokasi yang menjadi persinggahan bagi para astronot asal Amerika saat melakukan misi luar angkasa tersebut.

Saat ini, pihak NASA sedang melakukan penelitian lanjutan terkait dengan penemuan bakteri di stasiun antariksa tersebut. NASA kabarnya hendak menguji lebih lanjut apakah bakteri yang ditemukan tersebut berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan astronot atau dapat merusak peralatan yang ada di stasiun luar angkasa.

Advertisement


(brl/red)