Apa saja masalah e-commerce di Indonesia?

Advertisement

Techno.id - Penggunaan internet yang semakin tinggi di Indonesia mendorong tren belanja online mulai tumbuh dan berkembang dengan pesat. E-commerce pun mulai bermunculan mengisi kebutuhan tren belanja online yang terus tumbuh tersebut.

Sayangnya, menurut Alexander Rusli selaku Presiden Direktur dan CEO Indosat, masyarakat Indonesia sebenarnya masih belum terbiasa melakukan kegiatan belanja online. Indosat sendiri memiliki anak usaha berupa e-commerce bernama Cipika.co.id.

Akibatnya, lanjut Alexander, penyedia e-commerce harus terus melakukan edukasi dan mendorong masyarakat agar lebih sering bertransaksi secara online dan loyal kepada toko online pilihannya.

"Sekarang ini masyarakat masih belum biasa transaksi online. Jadi kita yang harus masih melakukan edukasi, promo sama diskon jadi bagian penting. Nah, masalahnya diskon itu siapa yang tanggung? Tentu beban marketing, itu yang masih berat," ungkap Alexander kepada tim Techno.id.

Bukan hanya pembeli, penjual yang berada di layanan belanja online diakui Alexander masih perlu edukasi. Ia mengaku, tak jarang penjual di situs belanja online melahirkan masalah yang membuat Cipika.co.id harus turun tangan.

"Ada yang orang sudah belanja, tahunya barangnya gak dikirim sama penjual alasannya mereka malah lebih ribet padahal karena belum biasa mungkin. Yang beli tahunya Cipika yang ada di depan, jadi marah-marah dan minta ganti sama kita. Mau gak mau kita harus urusin dan ganti rugi," tambah Alexander lagi.

Meski begitu, bos Indosat itu mengaku yakin industri e-commerce di Indonesia akan tumbuh pesat di masa depan. Edukasi dan dukungan penuh dari semua pihak diharapkan Alexander bisa mendorong pertumbuhan industri e-commerce agar lebih baik.

Advertisement


(brl/red)