Lawan terorisme, Donald Trump ajak Bill Gates tutup akses internet
Donald Trump © 2015 businessinsider.com
Techno.id - Ucapan Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terus mengundang kontroversi. Dalam kampanye terbarunya kali ini, pria yang berasal dari Partai Republik itu mengaku ingin menutup akses internet di negara adidaya.
-
Dinilai rasisme, Anonymous ingin beri 'pelajaran' Donald Trump Setelah Korea Utara dan ISIS, kini kelompok peretas Anonymous tantang Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump
-
Tim Cook dan para petinggi perusahaan TI rapat tertutup, ada apa? Kabarnya, mereka ingin menjegal langkah Donald Trump ke White House.
-
Di industri teknologi, banyak yang mengecam Donald Trump, ini buktinya Petinggi Facebook, Google, dan Amazon saja sampai turun tangan 'menghadapi' Mr. Trump.
Menurut konglomerat real estate itu, internet adalah sumber dari berbagai aksi kejahatan seperti terorisme. Pasalnya, internet memang memiliki fungsi utama untuk memudahkan manusia dalam berkomunikasi dan berbagi informasi.
"Kita telah kehilangan banyak orang karena internet," papar Trump saat berkampanye di Karolina Selatan, Amerika Serikat sebagaimana dikutip dari The Verge, Selasa (07/12).
Untuk mewujudkan ide tersebut, ia mengatakan akan meminta bantuan kepada Bill Gates selaku bos Microsoft. Namun tentu saja, sebagai kapasitas jika dirinya terpilih menjadi Presiden AS selanjutnya.
"Kita akan menemui Bill Gates dan beberapa orang lainnya yang memang benar-benar mengerti akan kondisi ini (dampak teknologi internet). Kita harus berbicara kepada mereka," imbuh Trump.
Menariknya, Trump sejatinya juga menyadari bahwa ide menutup akses internet bakal ditentang banyak orang. Kendati demikian, ia mengaku tak gentar. Bahkan, ia mengatakan jika para penentang itu adalah orang bodoh.
"Orang-orang akan berkata, "kebebasan berbicara, kebebasan berbicara". Mereka adalah orang-orang bodoh. Kita memiliki banyak orang bodoh," ujarnya.
BACA JUGA :
(brl/red)