Ternyata tikus saat tidur juga dapat 'bermimpi'

Advertisement

Techno.id - Meskipun berupa hewan, tikus ternyata juga dapat bermimpi layaknya seorang manusia di saat mereka tengah tertidur. Setidaknya itulah hasil studi penelitian dari para ilmuwan di University College London, Inggris.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal eLife edisi Jum'at (26 Juni 2015) kemarin, para ilmuwan meyakini fenomena tersebut setelah melakukan penelitian terhadap empat ekor tikus. Adapun hasil penelitian tersebut juga menjelaskan bagaimana temuan tersebut dilakukan.

Dalam melakukan eksperimen, para ilmuwan meletakkan empat ekor tikus ke dalam sebuah saluran berbentuk huruf "T". Kemudian di salah satu ujungnya telah diletakkan makanan yang dibatasi dengan jaring pembatas, sehingga keempat tikus tersebut hanya dapat melihat makanan tersebut.

Setelah itu para ilmuwan memindahkan keempat binatang pengerat tersebut ke dalam sebuah kandang dan membiarkan mereka hingga tertidur. Kemudian di saat tertidur, ilmuwan memasang 50 elektroda pada bagian kepala tikus, khususnya di area hippocampus.

Setelah terbangun, keempat tikus dikembalikan ke dalam saluran untuk yang kedua kalinya dengan kondisi jaring pembatas sudah dilepas. Alhasil, keempat tikus tadi dapat langsung menemukan ujung saluran yang terdapat makanannya tanpa 'tersesat'.

Atas dasar tersebut, para ilmuwan menemukan suatu aktivitas bahwa sel-sel otak tertentu terlihat sangat aktif. Adapun sel-sel aktif tersebut merupakan bagian yang sama aktifnya di saat para tikus tengah tertidur.

"Selama mengeksplorasi, hippocampus (pada tikus) dengan cepat membentuk sebuah peta lingkungan. Saat tertidur, hippocampus kembali membentuk peta lingkungan untuk memperkuat ingatan di dalam otak," terang Hugo Spiers selaku peneliti senior dalam studi tersebut.

Melalui fenomena hippocampus pada otak tikus tersebut, ia mengungkapkan bahwa pengulangan ingatan tersebut merupakam bentuk 'mimpi' yang dialami oleh seekor tikus. Ia pun berasumsi, jika seseorang kesulitan membayangkan masa depan, maka hippocampus mengalami kerusakan.

"Alasannya karena hippocampus milik tikus dan manusia itu mirip," tutup Spiers sebagaimana dikutip dari Phys.org (26/06/2015).

Advertisement


(brl/red)