NASA tunda peluncuran misi InSight Mars Lander, mengapa?
Ilustrasi InSight Mars Lander © 2016 NASA/JPL-Caltech
Techno.id - Peluncuran robot InSight Mars Lander yang sejatinya akan dilakukan tahun ini kabarnya harus diundur hingga tahun 2018. Pihak NASA yang bertanggung jawab terhadap misi robot yang digunakan untuk menggali dan meneliti permukaan 'planet merah' itu mengungkapkan, penundaan peluncuran disebabkan adanya gangguan pada perangkat seismometer yang dirancang oleh CNES (badan antariksa Perancis).
-
Eksplorasi Mars selama 50 tahun diabadikan dalam video 4 menit NASA telah merilis video dokumentasi eksplorasi planet Mars selama 50 tahun.
-
NASA: Saat ini Mars perlu 'polisi lalu lintas'! Banyaknya misi luar angkasa untuk Mars, membuat NASA beranggapan bahwa planet tersebut benar-benar membutuhkan 'polisi lalu lintas'.
-
15 Foto editan saat NASA landing di Mars ini bikin ngakak Hasilnya nggak akan kamu duga. Sumpah warganet emang nggak ada lawan kalau soal ngedit foto. Ha!
Pihak NASA sebagaimana dilansir oleh NDTV (10/3/16) menjelaskan jika terjadi kebocoran pada perangkat seismometer yang akan digunakan untuk mengukur gerakan tanah sekecil diameter atom di Mars. Kebocoran ini perlu ditanggulangi untuk menahan kondisi keras dari lingkungan planet Mars.
Sebagai ganti, pihak NASA mengatakan memilih tanggal peluncuran di bulan Mei 2018, tepatnya tanggal 5 Mei 2018. Hal ini didasarkan pada posisi relatif dari kedua planet (baik bumi maupun Mars), sehingga memudahkan proses peluncuran. Jika tanggal peluncuran benar akan dilaksanakan pada 5 Mei 2018 mendatang, maka diperkirakan robot akan tiba di Mars pada 26 November 2018.
Sekadar informasi, InSight Mars Lander merupakan satu dari beberapa misi robot InSight lainnya. Misi ini khusus ditujukan untuk mempelajari struktur permukaan planet berbatu seperti Mars dan Bumi, termasuk bagaimana proses terbentuknya dan berevolusinya.
Misi ini diklaim sangat penting, karena dapat membantu NASA menentukan apakah inti dari planet Mars berbentuk padat atau cair. Selain itu, misi ini juga dapat membantu pihak NASA mencari tahu mengapa permukaan planet yang akan menjadi target misi eksplorasi manusia berikutnya itu tidak terbuat dari pergerakan lempengan tektonik seperti Bumi.
BACA JUGA :
(brl/red)