Miris, 90 persen sekolah di Indonesia masih pakai software ilegal
Ilustrasi software © 2015 techno.id
Techno.id - Tahukah Anda, sekitar 90 sekolah di Indonesia ternyata masih banyak menggunakan software alias perangkat lunak ilegal? Hal ini disampaikan oleh Sunaryanto, Direktur Marketing PT Infosis Teknologi Indonesia yang berbasis di Yogyakarta dan merupakan perwakilan resmi Microsoft di Indonesia.
-
90 Persen sekolah di Indonesia ternyata pakai software ilegal, duh! Data yang diungkapkan Microsoft ini tentu menampar muka pendidikan Indonesia.
-
Indonesia masih menjadi ladang subur bagi developer software berbayar Menurut pandangan Hari Sungkari, UMKM lebih memilih memakai proprietary software dengan alasan efisiensi.
-
Wakapolda: Jangan beli software bajakan atau akan didenda 50 juta Menggunakan, memanfaatkan, atau menggunakan produk bajakan akan dikenai sanksi berupa denda sebesar Rp 25 hingga 50 juta
Sunaryanto sebagaimana dilansir oleh Antara (1/2/16) mengungkapkan bahwa keadaan ini sebagian besarnya disebabkan oleh oknum penjual komputer yang nakal dan ingin meraup keuntungan pribadi. Selain itu, kurangnya informasi sekolah mengenai software yang legal juga ditengarai menjadi penyebab masih banyaknya sekolah-sekolah di Indonesia yang masih menggunakan software ilegal.
Lebih lanjut Sunaryanto mengatakan jika penggunaan software ilegal sebenarnya merugikan banyak pihak. Microsoft disebutkan merugi secara bisnis seiring munculnya penggunaan hak cipta liar dan dari sisi pemerintah dirugikan karena tidak mendapatkan pemasukan dari sektor pajak.
"Penggunaan software ilegal melanggar Undang-Undang nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Guna. Selain itu, MUI juga telah mengeluarkan fatwa haram atas pembajakan hak cipta," ujar Sunaryanto.
BACA JUGA :
- Domain SurfacePhone.com kini mengarah ke halaman Microsoft
- Tools Learning, klaim bakal bantu siswa disleksia belajar dengan mudah
- Microsoft ajak guru dan siswa jadi lebih kreatif dengan Minecraft
- Microsoft donasikan Rp14 triliun di sektor cloud computing
- Minecraft perluas fitur setelah dapat kucuran investasi Microsoft
(brl/red)