Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya

Advertisement

Techno.id - Isi baterai sampai 100% itu memang menggoda. Rasanya tenang aja kalau indikator baterai udah penuh, apalagi kalau mau kerja seharian tanpa colokan. Tapi faktanya, kebiasaan ini justru bikin umur baterai lebih pendek. Salah satu cara paling efektif buat menjaga performa baterai tetap prima adalah dengan membatasi pengisiannya sampai 80% saja.

Nggak perlu jadi teknisi buat paham logikanya: semakin sering baterai dipaksa penuh, makin cepat juga siklus hidupnya habis. Dan begitu baterai mulai soak, semua jadi ribet. Performa turun, kerjaan terganggu, belum lagi harus siap-siap keluarin biaya buat ganti baterai.

Laptop modern sebenarnya cukup pintar. Beberapa model bahkan punya fitur khusus yang bisa otomatis membatasi pengisian daya. Sayangnya, Windows 11 belum menyediakan fitur ini secara bawaan. Nggak ada tombol ajaib atau setting simpel yang bisa langsung aktifin mode “stop di 80%”.

Tapi tenang, bukan berarti mentok. Ada jalan lain yang bisa ditempuh, yaitu lewat software dari produsen laptop atau bahkan lewat pengaturan di BIOS. Tergantung merek dan modelnya, tools seperti Lenovo Vantage, MyASUS, atau Dell Power Manager bisa bantu atur batas pengisian baterai tanpa ribet. Biasanya cukup buka aplikasinya, aktifkan fitur “Battery Charge Limit”, dan tinggal duduk manis.

Nah, bagaimana sih caranya? Yuk simak bersama Techno.id, Minggu (27/4)

1. Mengatur batas pengisian daya pada laptop Lenovo

foto: tangkapan layar

Hampir semua laptop Lenovo yang menjalankan Windows 11 dilengkapi dengan aplikasi Lenovo Vantage perusahaan yang sudah diinstal sebelumnya. Aplikasi ini tidak hanya menawarkan opsi untuk mengoptimalkan kinerja komputer dan meningkatkan keamanan perangkat, tetapi juga menyertakan fitur yang memungkinkan kamu mengatur batas pengisian daya.

1. Buka aplikasi Lenovo Vantage menggunakan menu pencarian. Jika tidak dapat menemukannya, unduh dari Microsoft Store.

2. Klik tab Perangkat di pojok kanan atas.

3. Di bawah Alat Sistem, klik opsi Daya.

4. Gulir ke bawah untuk menemukan dan mengaktifkan tombol Mode konservasi.

Kamu sudah siap! Laptop Lenovo hanya akan mengisi daya baterai hingga 75-80% dari kapasitas penuhnya. Kamu juga akan melihat gambar hati kecil di ikon baterai bilah tugas saat mengisi daya, yang menunjukkan bahwa fitur pengisian daya pintar diaktifkan.

2. Menetapkan batas pengisian daya pada laptop HP

foto: tangkapan layar

Menetapkan batas pengisian baterai pada laptop HP tidak semudah mengakses menu BIOS. Fitur ini juga hanya tersedia pada notebook seri bisnis HP, sehingga tidak semua orang dapat menggunakannya.

Jika kamu memiliki laptop HP yang mendukung fitur ini, maka dapat memperpanjang masa pakai baterai dengan mencegahnya mengisi daya lebih dari 80%. Untuk melakukannya, gunakan langkah-langkah berikut.

1. Matikan laptop HP dan colokkan ke sumber listrik.

2. Tekan tombol Daya untuk menghidupkan laptop. Saat boot, tekan tombol F10 berulang kali untuk mengakses HP BIOS Setup Utility.

3. Di menu BIOS, gunakan tombol panah untuk menavigasi ke tab Konfigurasi atau Lanjutan.

4. Temukan dan atur opsi Pengoptimal Baterai Adaptif ke Diaktifkan.

5. Pada laptop HP tertentu, kamu harus menavigasi ke Opsi Manajemen Daya > Pengelola Kesehatan Baterai dan pilih Maksimalkan kesehatan baterai.

Menu BIOS atau UEFI mungkin terlihat berbeda pada laptop HP tergantung pada modelnya. Namun, kamu harus dapat menemukan opsi di tab Konfigurasi atau Lanjutan jika laptop mendukungnya.

3. Menetapkan batas daya pada laptop Asus

foto: tangkapan layar

Mengaktifkan batas pengisian baterai cukup mudah di laptop Asus, berkat aplikasi MyAsus. Aplikasi tersebut sudah diinstal sebelumnya di sebagian besar laptop Asus dan juga dapat diunduh dari Microsoft Store.

Aplikasi ini menyertakan opsi Mode Perawatan Baterai yang membatasi pengisian daya baterai hingga 80% dari kapasitas penuhnya. Berikut cara mengaktifkannya.

1. Buka aplikasi MyAsus. Jika sebelumnya kamu telah menghapusnya, unduh dari Microsoft Store.

2. Pilih tab Pengaturan Perangkat di panel kiri.

3. Di bawah Power & Performance, aktifkan sakelar di bawah Battery Care Mode.

4. Menetapkan batas pengisian daya pada laptop Acer

foto: tangkapan layar

Punya laptop Acer? Kamu dapat menggunakan aplikasi Acer Care Center untuk dengan mudah mencegah baterai terisi daya melebihi 80% dan memastikannya tetap dalam kondisi optimal lebih lama.

1. Luncurkan Acer Care Center. Jika tidak tersedia, unduh dari halaman dukungan Acer.

2. Klik opsi Checkup.

3. Klik panah kanan di samping Kesehatan baterai.

4. Aktifkan sakelar di bawah Batas Pengisian Baterai.

Setelah menyelesaikan langkah-langkah di atas, laptop Acer kamu akan secara otomatis menjeda pengisian daya setelah baterai mencapai 80%. Jika kamu tidak melihat opsi Batas Pengisian Daya Baterai di aplikasi Acer Care Center, itu berarti laptop kamu tidak mendukung fitur ini.

5. Menetapkan batas pengisian daya pada laptop Dell

foto: tangkapan layar

Seperti Lenovo, Asus, Acer, dan lainnya, Dell juga memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan fitur batas pengisian daya baterai melalui aplikasinya sendiri—Dell Power Manager.

Jika kamu tidak memiliki aplikasi ini di laptop, dapat mengunduhnya dari Microsoft Store. Setelah itu, ikuti langkah-langkah ini untuk membatasi daya baterai hingga 80%.

1. Luncurkan aplikasi Dell Power Manager dan buka tab Informasi Baterai di panel kiri.

2. Klik Pengaturan tombol di sebelah kanan.

3. Pilih opsi Penggunaan AC Terutama dan tekan OK untuk mengonfirmasi.

Jika menginginkan kontrol lebih besar, Dell Power Manager juga memungkinkan kamu untuk mengatur batas pengisian daya khusus. Untuk melakukan ini, pilih opsi Kustom alih-alih Penggunaan AC di halaman “Pengaturan Baterai”. Kemudian, gunakan penggeser untuk mengatur batas pengisian daya baterai ke persentase yang kamu inginkan.

6. Menetapkan batas pengisian daya pada laptop MSI

foto: tangkapan layar

Pengguna laptop MSI dapat mengaktifkan batas pengisian baterai menggunakan aplikasi Dragon Center, yang tersedia di situs web dukungan MSI. Unduh dan instal aplikasi di laptop, lalu ikuti langkah-langkah berikut untuk membatasi daya baterai.

1. Buka aplikasi Dragon Center.

2. Klik ikon kotak alat di sebelah kiri lalu pilih Battery Master.

3. Di bawah bagian Opsi Kesehatan Baterai, pilih opsi Seimbang.

Setelah mengaktifkan pengaturan ini, laptop MSI akan berhenti mengisi daya pada 80% dan hanya melanjutkan pengisian daya setelah tingkat baterai turun di bawah 70%.

Bagi mereka yang ingin memperpanjang masa pakai baterai lebih jauh, ada juga opsi Terbaik untuk Baterai. Mode ini menghentikan pengisian daya pada 60% dan dilanjutkan setelah baterai turun menjadi 50%, menawarkan pendekatan yang lebih hemat daya.

Di sebagian besar laptop, kamu dapat dengan mudah mengatur batas pengisian daya menggunakan aplikasi yang disediakan pabrikan. Beberapa aplikasi ini juga menyertakan fitur tambahan, seperti kemampuan untuk mengatur ambang batas pengisian daya khusus untuk membantu menjaga kesehatan baterai, jadi pastikan untuk menjelajahinya juga.

Jika laptop kamu tidak mendukung fitur ini secara orisinil, jangan khawatir—kamu masih dapat mengontrol kebiasaan pengisian daya dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga yang menampilkan peringatan saat baterai mencapai 80%.

Kenapa harus isi baterai laptop sampai 80% saja?

Ada alasan kuat kenapa banyak teknisi dan produsen laptop menyarankan untuk membatasi pengisian baterai di angka 80%. Bukan mitos, bukan juga trik marketing. Ini soal cara kerja baterai lithium-ion yang jadi standar di hampir semua laptop modern. Baterai jenis ini memang paling nyaman bekerja dalam rentang 20% hingga 80%. Begitu sering diisi sampai 100% atau dibiarkan terus-terusan kosong, perlahan kapasitas maksimalnya akan menurun. Baterai jadi cepat aus, dan itu artinya siap-siap sering colok charger atau ganti baterai lebih cepat dari yang seharusnya.

Angka 80% bukan angka asal. Itu semacam sweet spot yang bikin baterai tetap stabil tanpa bikin komponennya stres. Saat pengisian mendekati 100%, tegangan dalam sel baterai meningkat cukup drastis. Dan semakin tinggi tegangannya, semakin besar tekanan yang diterima material di dalamnya. Lama-lama, ini bisa bikin baterai memuai atau malah rusak permanen. Begitu juga saat baterai dibiarkan kosong total dalam waktu lama. Siklus hidupnya akan berkurang jauh lebih cepat dibanding baterai yang dijaga di kisaran menengah.

Beberapa laptop flagship sudah punya fitur yang secara otomatis menghentikan pengisian di angka 80%. Fungsinya bukan hanya biar baterai awet, tapi juga menjaga suhu mesin tetap stabil. Laptop yang terus-menerus mengecas sampai penuh cenderung lebih panas, dan panas adalah musuh utama semua komponen elektronik. Bukan cuma baterai yang terdampak, tapi juga motherboard, SSD, bahkan kipas pendingin bisa kerja ekstra keras. Dan kalau sudah kena panas berkepanjangan, risiko kerusakan lain jadi makin besar.

Jadi, menjaga baterai di angka 80% bukan berarti mengorbankan performa, tapi justru investasi buat umur pakai perangkat. Bayangkan baterai kayak tubuh manusia. Kasih beban terus-menerus, pasti cepat capek. Tapi kalau dijaga ritmenya, bisa kerja optimal lebih lama. Angka 80% itu bukan larangan, tapi panduan. Dan kalau ada cara mudah buat bikin laptop tahan lebih lama tanpa ribet, kenapa nggak dicoba?

Advertisement


(brl/red)