Wow, masyarakat Indonesia sudah mulai pintar pilih gadget

Advertisement

Techno.id - Perangkat gadget sudah menjadi barang penting yang dianggap wajib dimiliki orang-orang di Indonesia. Tingkat konsumsi yang tinggi membuat berbagai merek ponsel dan tablet asal luar negeri, khususnya Tiongkok dan Korea Selatan berbondong-bondong meramaikan pasar smartphone Indonesia.

Tak hanya produk populer, beberapa perusahaan pembuat smartphone baru asal Tiongkok juga memanfaatkan sifat konsumtif masyarakat Indonesia sebagai peluang mengembangkan bisnisnya. Sebut saja Oppo, Xiaomi, Vivo, Haier maupun OnePlus yang belakangan baru kuat meramaikan pasar smartphone di Tanah Air.

Meski dibanjiri berbagi merek smartphone dan gadget, masyarakat Indonesia disebutkan telah lebih pintar dalam memilih produk gadget yang diinginkannya. Hal itu telah mengalami perkembangan dari sebelumnya yang hanya melihat produk dari merek dan harganya saja.

"Masyarakat sekarang sudah lebih pintar dalam memilih produk gadget yang ingin digunakannya. Mereka sudah tidak sekadar lihat merek saja, tapi melihat fungsi, spesifikasi dan harga yang bisa didapatkan dengan uang yang dikeluarkannya," jelas Rudi yang merupakan pengecer ponsel asal Semarang.

Lebih lanjut, Rudi memaparkan Vivo saat ini telah menjadi merek yang cukup mendapat tempat di pasar Indonesia. Ia mengaku kesulitan memenuhi permintaan pasar atas produk ponsel asal Tiongkok yang kini juga dipasarkannya melalui toko dan sales yang dimiliki Rudi.

"Dalam 17 hari saya menjual 300 unit smartphone Vivo atau rata-rata hampir 20 unit per hari. Minat masyarakat atas produk Vivo tinggi karena harganya miring dan spesifikasi sama fiturnya setara dengan produk buatan perusahaan lain dengan banderol harga lebih tinggi," imbuhnya.

Kemampuan masyarakat dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya itu memang kian penting sebagai salah satu proses seleksi alam atas setiap produk yang masuk ke Indonesia mengingat pasar gadget Indonesia yang diposisikan sebagai sasaran empuk bagi tiap vendor pembuat ponsel global.

Advertisement


(brl/red)