Sistem IT Biro Sensus Amerika Serikat diretas Anonymous

Sistem IT Biro Sensus Amerika Serikat diretas Anonymous

Techno.id - Sepertinya hacker Anonymous tak akan pernah puas menumbangkan beberapa website suatu instansi pemerintahan. Belum lama ini, sepak terjang hacker tersebut muncul kembali dan berhasil menembus database dari server yang digunakan Biro Sensus Amerika Serikat. Anonymous sengaja mengincar instansi tersebut karena dalam database-nya tersimpan berbagai informasi tentang populasi penduduk Amerika Serikat yang dihitung setiap 10 tahun sekali.

Untunglah peretasan ini tak terlalu merugikan Amerika Serikat. Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara Biro Sensus Amerika Serikat, Michael Cook. Dia juga melontarkan pernyataan bahwa sistem internal organisasinya tidak terpengaruh oleh gangguan itu, dan kini server telah dikunci.

Meski begitu, Anonymous berhasil mengambil sejumlah data seperti nama pengguna, alamat email pemerintahan, nomor telepon dari 4.200 staf kantor, alamat para karyawan, dan alamat IP. Bahkan, Anonymous sempat menggasak database username dan password yang tampaknya telah digunakan untuk menjalankan MD5 atau algoritma Oracle DES, seperti yang dilaporkan oleh TheRegister (23/7/15).

Kejahatan cyber ini dilatarbelakangi oleh perjanjian perdagangan kontroversial tentang TTIP dan TPP yang dilakukan oleh Biro Sensus Amerika Serikat dengan negara lain. Anonymous mengatakan bahwa peretasan ini sebagai protes adanya perjanjian tersebut.

Anonymous bisa melakukan semua ini kemungkinan berkat kejeniusan mereka dalam menemukan bug pada kode web server Biro Sensus Amerika Serikat atau bisa jadi karena password web yang lemah sehingga mudah disusupi. Kemungkinan lainnya, Anonymous masuk ke mesin lalu menjalankan Windows dan software yang ditulis dalam ASP.NET yang terhubung ke database Oracle.

Setelah peristiwa ini, pihak Biro Sensus Amerika Serikat mulai memperkuat keamanan web dan menyelidiki kembali kasus tersebut. Bahkan, mereka memanggil tim forensik IT supaya cepat ditemukan titik lemah dari web Biro Sensus Amerika Serikat.

(brl/red)