Siap-siap, wearable devices bakalan segera digusur tren baru

Siap-siap, wearable devices bakalan segera digusur tren baru

Techno.id - Sekitar 2-3 tahun lalu, penggiat teknologi di seluruh dunia cukup tertarik dengan perkembangan produk inovatif yang dikenal wearable device. Bahkan, banyak pihak menggadang-gadang produk wearable devices bakalan banyak diadopsi masyarakat dunia.

Memang wearable devices cukup berkembang dari sisi bentuk. Berbagai perusahaan melakukan inovasi dengan membuat wearable devices dalam bentuk gelang pengukur aktivitas, kacamata pintar, jam tangan pintar dan beragam bentuk lain yang bisa dipakai secara mudah.

Sayang, perkembangan wearable devices yang belum begitu sukses sudah diprediksi bakalan tergusur tren baru. Internables disebutkan diyakini para pengguna smartphone nantinya akan menggantikan fungsi wearable devices dalam mengontrol kesehatan.

Ericsson Consumer Labs yang mengumumkan soal tren baru di dunia teknologi 2016, menyebutkan internables berfungsi layaknya wearable devices dalam bentuk sensor yang ditanamkan ke dalam tubuh dan berfungsi sebagai pengontrol kesehatan maupun memperkuat fungsi organ tubuh penggunanya.

"Baru 2-3 tahun lalu bicara tentang wearable, connected device yang bisa dipakai. Sekarang 50 persen dari pengguna smartphone percaya sensor bisa ditanam dalam tubuh sendiri seperti di film-film. Teknologi ini bisa membantu orang supaya memiliki physical capabilities lebih, misalnya mata dan pendengaran bisa langsung translate," ujar Hardyana Syintawati, VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia.

Perempuan yang akrab dipanggil Nana tersebut mengungkapkan 8 dari 10 orang yang menjadi sampel riset Ericsson Consumer Labs tertarik menggunakan teknologi ini. Mereka juga memimpikan internables nantinya bisa meningkatkan kemampuan sensorik seperti penglihatan, pendengaran dan memori penggunanya.

"Nantinya mungkin saja ada chip connected yang di-implant ke dalam tubuh untuk membantu meningkatkan memori, hearing improvement, bahkan direct translation. Jadi kalau kita nonton film Korea sudah langsung kita mengerti karena diterjemahkan ke Bahasa Indonesia di kuping kita," jelas Nana di Marche Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Hasil riset ini diumumkan dalam laporan berjudul 10 Tren Teknologi Teratas. Penelitian ini dilakukan Ericsson Consumer Labs dengan mengambil sampel dari hasil wawancara dengan 40 ribu responden di 24 negara.

(brl/red)