Sennheiser: Produk Tiongkok malah buka kesempatan kami

Sennheiser: Produk Tiongkok malah buka kesempatan kami

Techno.id - Produk Tiongkok membanjiri Indonesia semakin gencar beberapa waktu terakhir. Tak hanya di kategori produk perangkat elektronik, smartphone dan tablet produsen asal Tiongkok juga menggempur pasar audiophile tanah air.

Harga yang lebih terjangkau biasa menempel di badge banderol produk buatan Tiongkok, termasuk audiophile. Walaupun begitu, produsen audiophile ternama seperti Sennheiser malah mengaku gempuran produk Tiongkok tidak membuat mereka khawatir.

Bahkan, Astrindo Senayasa sebagai distributor produk Sennheiser di Indonesia mengaku ramainya produk audiophile dari Tiongkok membuatnya jadi punya kesempatan lebih besar meraih pasar. Produk murah disebutkannya mampu mengedukasi pasar supaya mau lebih mengenal audiophile secara lebih baik.

"Produk China memang biasanya punya harga lebih murah. Nah, orang-orang yang terbilang baru pakai audiophile bakalan lebih pilih produk murah dulu kan. Tapi nantinya mereka akan merasa kurang awet atau gak sreg sama kualitasnya, otomatis berikutnya mereka akan cari produk yang lebih baik, itu peluang kami," ujar Tino Martinus, Product Manager Astrindo Senayasa.

Pengalaman selama 70 tahun di industri audio yang dimiliki Sennheiser diklaim jadi salah satu kunci bagi keunggulan produknya. Jaminan kualitas suara, material dan daya tahannya membuat produk Sennheiser bakalan jadi pilihan orang yang mengenal audiophile meski dibanderol harga tinggi.

"Soal purnajual kita berikan lebih baik dari produk lain, termasuk produk China. Buktinya Sennheiser tawarkan garansi dua tahun sebagai bukti mereka yakin akan kualitas produk yang dipasarkannya. Kalau mereka gak pede gak mungkin garansinya selama itu kan," imbuh Tino.

Lebih lanjut, Tino mengaku produk audiophile asal Jerman yang dipasarkannya cukup diminati pasar Indonesia. "Laporan GfK di semester pertama 2015 kemarin marketshare Sennheiser di pasar audiophile sampai 15 persen dan menduduki posisi dua," tandasnya.

(brl/red)