Perlukah pelaku e-commerce membuka toko di dunia nyata?

Perlukah pelaku e-commerce membuka toko di dunia nyata?

Techno.id - Belakangan, perkembangan industri jual-beli online Indonesia semakin positif. Beragam pemain baru di sektor pun ini terus bermunculan selaras dengan jumlah transaksi yang juga kian bertambah. Setelah sampai di tahap ini, kira-kira langkah apa yang sebaiknya ditempuh para pelaku e-commerce ke depannya?

Mungkin, merambah pasar offline bisa menjadi opsi strategi yang tepat. Kebetulan, tren mendirikan toko berwujud oleh para retailer dunia maya sekarang sedang marak di India.

Adapun sejumlah keuntungan yang bakal didapat dari langkah ini, selain memberikan diferensiasi dalam pasar, tentunya. Yang pertama ialah meningkatkan brand awareness dari masyarakat.

"Realitanya, e-commerce masih menjadi bagian kecil dari aktivitas penjualan secara keseluruhan dan sepertinya masih akan menjadi seperti ini selama beberapa waktu ke depan. Makanya, perusahaan terkait ingin memperluas jangkauannya dengan mendirikan outlet fisik," terang Divyan Gupta, founder dan CEO Artanddecors.com, seperti dikutip dari NDTV.com (14/09/15).

Di samping itu, merambah offline store turut dipercaya sebagai strategi yang baik untuk mendongkrak penjualan.

"Sebagian besar pelanggan kami lebih menyukai untuk berbelanja offline dan memosisikan situs online sebagai alat riset saja," Vikas Bhasin, CFO Pine Labs, beralasan.

"Untuk itu, jalan keluarnya ialah dengan membiarkan pelaku e-commerce berjualan offline," tambahnya.

Kira-kira, apakah model bisnis hibrida yang mungkin dilakukan oleh pelaku e-commerce ini akan segera populer juga di Indonesia? Bagaimana menurut Anda?

(brl/red)