Operator siap bantu OTT lokal bersaing lawan Facebook Cs

Operator siap bantu OTT lokal bersaing lawan Facebook Cs

Techno.id - Keinginan pemerintah untuk mendorong industri teknologi di Indonesia melalui dukungan khusus bagi penyedia over the top (OTT) lokal didukung operator telekomunikasi. Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur sekaligus CEO Indosat di sela peluncuran layanan Dompetku Pengiriman Uang di Jakarta, Senin (15/6/2015).

Alexander mengaku perusahaannya menyadari betul dukungan dari dalam negeri menjadi kebutuhan bagi layanan OTT lokal supaya bisa bersaing dengan OTT asing. Akan tetapi, dirinya masih belum mengetahui skema dukungan dan kerjasama yang akan disediakan operator bagi penyedia OTT lokal nantinya.

Pria berkacamata tersebut memaparkan hasil diskusinya dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bahwa OTT lokal yang dipilih tidak sembarangan. Pihak Menkominfo akan melakukan seleksi dan mengumumkan pemain OTT yang diberi restu dapat dukungan penuh dari berbagai pihak di Indonesia.

"Kita selaku operator setuju mendorong 100% usaha OTT lokal yang mungkin jumlahnya lima atau enam OTT. Mungkin di bulan Ramadan kita sudah bisa tahu siapa saja OTT yang dipastikan terpilih Menkominfo," jelas Alexander saat ditemui tim Techno.id di kawasan Kota Tua, Jakarta.

Alexander yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) tersebut pun mengaku masih belum tahu rencana tiap operator telekomunikasi dalam membantu OTT lokal. "Secara teknis masing-masing operator boleh menentukan cara kerjasamanya dengan pihak OTT lokal sebagai bentuk dukungan," ujar Alexander.

Dirinya melanjutkan, "Kemungkinan kerjasamanya itu menggratiskan layanan data pas pelanggan pakai OTT lokal terpilih. Nah, soal server? Itu gampang, tergantung masih-masing operator. Sementara nunggu keputusannya di tangan Pak Menteri," imbuh Alexander.

Upaya pemerintah mendorong OTT lokal disebutkan agar industri teknologi di Indonesia bisa berkembang dan menjadi 'tuan di negeri sendiri'. Saat ini, sebagian besar OTT yang dipakai pengguna internet di Indonesia merupakan produk asing seperti Facebook, Twitter maupun Path. Pemerintah memandang perusahaan asal Indonesia seharusnya bisa dioptimalkan dalam membangun OTT supaya bisa menyumbang pemasukan bagi negara.

(brl/red)