NASA segera produksi pesawat supersonic yang ramah lingkungan

NASA segera produksi pesawat supersonic yang ramah lingkungan

Techno.id - Badan antariksa Amerika, NASA kabarnya bakal segera memproduksi pesawat supersonic. Berbeda dengan pesawat supersonic yang telah diproduksi sebelumnya, pesawat buatan NASA ini diklaim akan lebih ramah lingkungan.

Pihak NASA atau National Aeronautics and Space Administration mengungkapkan bahwa pesawat supersonic yang dibuatnya ini akan lebih aman dan tenang ketimbang pesawat supersonic yang sudah pernah diproduksi pihak lain sebelumnya. Sebagaimana diketahui, selama ini pesawat supersonic banyak mendapat pertentangan dari pelbagai negara karena dituduh menyebabkan polusi suara dan pencemaran lingkungan.

"Kami bekerja keras untuk membuat pesawat supersonic yang lebih ramah lingkungan, aman, dan tenang. Semoga pesawat yang kami kembangkan dapat beroperasi lebih efisien," ujar Charles Bolden, NASA Administrator.

Seperti dikutip dari situs resmi NASA (1/3/16), NASA menunjuk tim dari Lockheed Martin Aeronautics Company of Palmdale, California untuk menyelesaikan desain awal dari desain pesawat bernama Quiet Supersonic Technology (QueSST). Tim peneliti juga akan melakukan kajian standar kelayakan dari pelbagai negara supaya dapat menciptakan desain pesawat dan sparepart yang sesuai dengan aturan negara-negara.

"Melakukan kajian untuk pesawat supersonic adalah langkah logis berikutnya untuk mewujudkan penggunaan pesawat supersonic secara komersial terutama untuk kebutuhan pariwisata," ungkap Jaiwon Shin, Associate Administrator untuk NASA Aeronautics Research Mission yang juga ambil bagian dalam penelitian ini.

Pihak Lockheed Martin yang bertanggung jawab dalam desain awal pesawat dilaporkan menerima sekitar USD 20 juta atau Rp266,5 miliar. Uang itu akan digunakan untuk mengembangkan desain awal, memproduksi sparepart, dan memberikan dokumentasi pendukung untuk perumusan konsep dan perencanaan pesawat QueSST.

Diperkirakan, pesawat supersonic bakal siap diuji terbang pada tahun 2020 nanti. Namun, pihak NASA mengungkapkan jika tenggat waktu itu bisa mundur tergantung pada pendanaan yang tersedia.

(brl/red)