Mungkinkah dalam waktu dua tahun smartphone akan menggantikan PC?

Mungkinkah dalam waktu dua tahun smartphone akan menggantikan PC?

Techno.id - Asumsi bahwa dalam dua tahun mendatang - atau mungkin kurang dari itu - peran PC dan laptop bisa digusur oleh smartphone mulai santer terdengar. Di satu sisi, produsen ponsel pintar memang perlu melahirkan inovasi yang dua hingga tiga kali lipat lebih canggih daripada yang sudah ada sekarang. Namun, macetnya inovasi dari produklaptop dan PC saat ini bisa memperingan pekerjaan para vendor handset. Bahkan, Wired (10/2/15) pun telah meramalkan bahwa komputer akan segera menjadi barang tersier.

Hal ini sebenarnya adalah buah dari siklus teknologi. Tentu Anda masih ingat saat laptop sukses menggeser posisi PC, bukan? Namun selang beberapa tahun kemudian, giliran tablet yang menjajah laptop. Kini, dengan maraknya phablet, smartphone bisa memegang kendali atas tablet.

Dilihat dari beberapa indikator saja, smartphone sudah membuktikan diri sebagai kebutuhan primer bagi manusia saat ini. Faktor yang sangat mengangkat derajat smartphone ialah portabilitasnya. Ketidakmampuan komputer untuk menyediakan kemudahan untuk dibawa ke sana kemari sangat terbalik dengan dimensi smartphone yang ramah dengan bentuk kantong. Yang kedua adalah tidak adanya perbedaan di sistem operasi. Buktinya, Microsoft, yang sudah lama lekat dengan karakter PC, pun kini telah melunak dengan menyediakan Windows Phone. Ditambah lagi dengan kelengkapan konektivitas smartphone, mulai dari Wi-Fi, Bluetooth, sampai jaringan 4G LTE.

Satu-satunya pekerjaan rumah yang harus segera diatasi oleh produsen ponsel pintar adalah media penyimpanan. Pasalnya, dalam indikator ini, komputer masih jauh lebih unggul ketimbang handset. Tengok saja bagaimana komputer sudah mampu menyediakan penyimpanan hingga satuan terabyte (TB), sedangkan ponsel pintar dengan memori internal yang lebih dari 512GB sampai saat ini belum pernah ada.

Itulah prediksi soal gadget untuk jangka pendek ke depan. Kalau Anda harus memilih, mana di antara smartphone dan komputer yang lebih bonafide?

(brl/red)