Layakkah konsumen mempercayai rating di Amazon?

Layakkah konsumen mempercayai rating di Amazon?

Techno.id - Sebagai satu dari segelintir e-commerce terbesar di dunia, Amazon memang memiliki banyak komoditas untuk dijual. Di platform itu pula, Amazon mengizinkan para netizen untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan rating sekaligus review pada produk yang dijajakan.

Namun, ada satu hal janggal di Amazon yang ditemukan oleh tim BestReviews.com. Bintang lima di sana, yang mengindikasikan kesempurnaan produk dan kepuasan konsumen, sangat diumbar.

Mereka mengadakan penelusuran dengan mengambil sampel sebanyak 360 ribu penilaian yang diberikan user Amazon untuk 488 produk dari beragam kategori. Hasilnya, proporsi populasi 5-star nampak tak seimbang.

Layakkah konsumen mempercayai rating di Amazon?

Distribusi jenis rating di Amazon
2016 BestReviews.com

Anehnya lagi, distribusi rating sempurna di Amazon begitu tinggi dan timpang dengan sejumlah situs lain. Nilai bintang lima di IMDB dan Trip Advisor, misalnya, begitu minim dan berselisih jauh dibanding Amazon.

Layakkah konsumen mempercayai rating di Amazon?

Distribusi rating sempurna di Amazon dan sejumlah situs lain
2016 BestReviews.com

Tentu Anda menyadari, semakin banyaknya review positif dari suatu produk, konsumen pun lebih mudah terpengaruh untuk membeli barang tersebut. Situs sekelas Amazon pun sudah biasa mendapat tudingan doyan memanipulasi rating, mulai dari membayar orang hingga memberikan produk gratis pada reviewer agar mau memberikan rating tinggi.

Di sisi lain, Amazon sendiri memang mengimbau user-nya agar lebih bijak dalam memberikan rating buruk pada seller. Dalam laman help-nya, e-commerce yang dipimpin oleh Jeff Bezos itu memaparkan, "Sebelum memberikan rating negatif, pastikan Anda sudah memberi kesempatan pada seller untuk mengatasi masalah yang Anda alami." Jikalau mayoritas pengguna Amazon memang sudah melakukan hal itu, maka pantas saja penilaian bintang lima banyak bertebaran di sana.

Menurut Anda sendiri bagaimana? Apakah ulasan positif di situs e-commerce bisa dengan mudah menggoyahkan iman Anda untuk berbelanja online?

(brl/red)