Lambat laun televisi mulai 'ditinggalkan' para remaja di Indonesia

Lambat laun televisi mulai 'ditinggalkan' para remaja di Indonesia

Techno.id - Di zaman dahulu, ketika teknologi terlebih teknologi komunikasi belum semaju saat ini, televisi masih menjadi pilihan utama bagi para remaja untuk mendapatkan berbagai macam informasi. Namun, seiring berkembangnya zaman dan hadirnya berbagai macam ponsel pintar dengan segala kecanggihan, ternyata akses remaja terhadap televisi mulai menurun.

Menurut survei online yang dilakukan oleh culture expert Crowd DNA pada 2014 silam, para remaja saat ini lebih sering mengakses smartphonenya ketimbang menonton televisi. Survei yang melibatkan 1100 remaja dengan rentang usia 13 hingga 24 tahun tersebut memaparkan bahwa hampir 79 persen remaja dunia lebih sering menggunakan smartphonenya bahkan ketika televisi menyala.

Remaja Indonesia yang menjadi bagian dari survei ini merupakan kelompok remaja yang paling sering bermain smartphone juga bahkan ketika menyalakan televisi. Berdasarkan hasil survei Crowd DNA, hampir 81 persen remaja Indonesia ternyata asyik bermain dengan smartphonenya daripada harus menonton tayangan di televisi.

Bahkan, kini para remaja jauh lebih tertarik dengan konten visual sebuah brand atau produk yang dipasarkan secara online. Menurut hampir 79 persen remaja mengatakan, konten visual brand online lebih menarik dan mudah untuk dibagikan kepada teman-teman mereka ketimbang konten visual sebuah brand yang dipasarkan melalui media televisi.

Tren yang terjadi pada remaja di Indonesia ini ternyata tak lepas dari kebiasaan yang terjadi pada penduduk Indonesia saat ini. Menurut data yang dilansir oleh Facebook for Business rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan 181 menit waktunya dengan ponsel ketimbang menghabiskan waktunya di depan televisi yakni hanya sekitar 132 menit saja. Bahkan, 53 persen penduduk Indonesia mengaku menggunakan ponsel mereka untuk mengisi waktu selama iklan dan 40 persennya menggunakan ponsel untuk tetap terhubung dengan teman-teman di Facebook dan media sosial yang tak terkait sama sekali dengan apa yang sedang ditayangkan di televisi.

Pergeseran tren ini, ternyata membawa dampak yang baik bagi para pelaku bisnis online. Pasalnya, dengan seringnya para remaja mengakses smartphone, kemungkinan brand mereka untuk dilirik oleh konsumen semakin besar. Untuk itu, sangat penting saat ini bagi para pelaku bisnis untuk memperhatikan dengan seksama kampanye brand di media sosial. Memanfaatkan berbagai macam media sosial dan fitur iklan adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat brand lebih dikenal dan menancap ke hati setiap konsumen terutama konsumen remaja yang merupakan kelompok paling potensial saat ini.

(brl/red)