Bahaya, terlalu sering akses email bisa ganggu kesehatan mental Anda!

Bahaya, terlalu sering akses email bisa ganggu kesehatan mental Anda!

Techno.id - Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa orang-orang yang terlampau sering mengakses email, terutama untuk pekerjaan, cenderung lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Dilansir oleh NDTV (11/5/15), selain rentan mengalami gangguan kesehatan mental seperti stres, orang yang sering mengakses email juga rentan terserang penyakit lainnya seperti hipertensi, tiroid, gagal jantung, dan penyakit arteri koroner.

"Perangkat multifungsi seperti Blackberry dan iPhone, memungkinkan pekerja untuk dapat mengakses email selama hampir 24 jam sehari dan karena ini, ada kemungkinan bahwa akan ada peningkatan tingkat stres," kata profesor Tom Jackson dari Loughborough University School of Business and Economics.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa banyak orang, terlebih karyawan tidak menyadari jika dirinya sedang mengalami stres karena terlalu sering mengakses email pekerjaan. Hal ini, menurut Jackson menunjukkan bahwa sebagian besar dari orang-orang tidak menyadari atau bahkan tidak mengetahui bagaimana cara mengatur diri mereka dalam menggunakan media komunikasi terlebih untuk mengakses email.

Lebih lanjut Jackson menyatakan bahwa untuk mengatasi masalah ini diperlukan sebuah pelatihan dan manajemen email untuk menghindari efek stres yang disebabkan karena mengakses email.

"Disarankan kepada manajer komunikasi atau orang lain yang bertanggung jawab untuk kebijakan email dan manajemen, memeriksa kebijakan email mereka dan mengembangkan 'snapshot' untuk mengamati tingkah polah karyawannya saat mengakses email," jelas Jackson.

Menurutnya, informasi tersebut nantinya dapat berguna untuk perusahaan. Terlebih informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah pelatihan guna meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Saat ini, Jackson telah mengembangkan alat pelatihan email untuk membantu pengusaha melatih staf mereka dalam menggunakan email untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi stres pada karyawan.

(brl/red)