Tiga tim Startup Sprint berangkat ke Sillicon Valley

Tiga tim Startup Sprint berangkat ke Sillicon Valley

Techno.id - Setelah sebelumnya diumumkan tiga besar tim startup terbaik, kini Startup Sprint telah sampai pada babak penentuan pemenang. Di mana satu tim terbaik akan mendapatkan bukan hanya uang 50 juta rupiah melainkan juga kesempatan mengunjungi Silicon Valley, Amerika Serikat untuk belajar langsung dan bertukar pengalaman dengan para pelaku industri teknologi kelas dunia. Silicon Valley sendiri merupakan rumah bagi ratusan startup dan perusahaan teknologi global, termasuk Google, Apple dan Facebook yang berlokasi di Bay Area, San Francisco, Amerika Serikat.

Ketiga tim terbaik Startup Sprint adalah Riliv, Masaku, dan Reblood. Mereka telah melalui perjalanan kurang lebih empat bulan, setelah sebelumnya mengalahkan lebih dari 100 tim startup lainnya di babak awal, untuk kemudian mengikuti rangkaian kegiatan bootcamp dan mentoring.

Tiga startup ini berangkat dari tiga latar belakang permasalahan berbeda. Pertama, Riliv adalah media sosial yang dirancang khusus untuk orang-orang yang sedang menghadapi masalah psikologis untuk menceritakan masalah mereka secara langsung dengan para mahasiswa psikologi maupun psikolog profesional yang disebut Reliever. Kedua, Masaku adalah aplikasi food delivery yang menghubungkan ibu rumah tangga atau ukm yang menjual makanan dengan calon pembeli. Terakhir adalah Reblood, sebuah aplikasi yang bertujuan untuk menciptakan kondisi dimana stok darah PMI agar selalu available dengan cara menghubungkan PMI dan pendonor darah. Mereka mampu menunjukkan kepekaan anak muda Surabaya akan permasalahan sosial di masyarakat dengan menghadirkan solusi lewat teknologi.

Yansen Kamto, Chief Executive KIBAR, selaku salah satu inisiator Start Surabaya menuturkan bahwa Startup Sprint dilaksanakan sebagai tahap lanjutan untuk mendorong berkembangnya ekosistem startup teknologi di Surabaya, setelah sebelumnya Start Surabaya berhasil menjalankan coworking space, program mentoring, dan sesi networking sejak Januari 2015.

Kami ingin mencari anak muda yang punya mimpi menjadikan Startup dari Indonesia sebagai pemain global. Anak muda yang mau menghadirkan solusi bagi masalah dunia, bukan lagi sekedar masalah bangsa dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Semua harus dimulai dengan memiliki pola pikir global. Tujuan kita ke Silicon Valley adalah untuk belajar dan bertukar pikiran, bukan hanya mencontek dan meniru. Founder startup indonesia akan memiliki karakter sendiri, tidak melulu mengikuti gaya Silicon Valley, ujar Yansen.

Program Startup Sprint diharapkan dapat menularkan semangat anak muda yang perduli pada permasalahan sosial dan turut andil dalam melakukan perubahan melalui inovasi teknologi, dari Surabaya untuk Indonesia lebih baik.

(brl/red)