Masuki Indonesia, payment gateway Korea Selatan mimpi jadi nomor satu

Masuki Indonesia, payment gateway Korea Selatan mimpi jadi nomor satu

Techno.id - Indonesia jadi salah satu negara dengan pertumbuhan jumlah internet terbesar di dunia. Hingga akhir tahun 2015, Indonesia tercatat sudah mempunyai 67 juta pengguna dan diprediksi bakalan mencapai angka 84 juta pengguna internet di akhir tahun 2016.

Tingginya angka pengguna internet berimbas pada industri online di Indonesia. Bisnis online alias e-commerce yang diketahui kena imbas paling besar dari pertumbuhan pengguna internet di tanah air dan berubah jadi tren di tengah masyarakat.

Ternyata, tren belanja online yang tumbuh pesat selama beberapa waktu belakangan melahirkan kebutuhan sistem pembayaran yang memudahkan transaksi belanja online. Alhasil, para penyedia layanan pembayaran digital berlomba masuki pasar Indonesia.

Masuki Indonesia, payment gateway Korea Selatan mimpi jadi nomor satu

Dana Kim, CEO Nicepay Indonesia
2016 techno.id/Denny Mahardy

Payment gateway asal Korea Selatan, Nicepay tidak mau kehilangan momentum pertumbuhan pesat di dunia online Indonesia. Perusahaan ini memperkenalkan diri sebagai pemain baru di industri pembayaran digital tanah air yang memudahkan para pemain e-commerce.

"Solusi online payment dari Nicepay pelaku e-commerce di Indonesia dapat menyediakan opsi pembayaran yang komperhensif kepada pelanggan dan membantu pebisnis untuk menangkap peluang bisnis lebih luas lagi dengan aman," kata Dina Kim, CEO Nicepay Indonesia.

Bukan hanya jadi sekedar penyedia layanan pembayaran digital, Nicepay menyatakan ingin berperan aktif dalam mendorong roda perekonomian digital Indonesia. Perusahaan dari Negeri Ginseng ini mengaku berkomitmen untuk berinvestasi dan mendorong transfer teknologi miliknya.

Meskipun baru masuki Indonesia, Dina sesumbar bahwa layanan pembayaran digital yang disediakannya bakalan jadi nomor satu di Indonesia. "Kita targetkan bakalan jadi nomor satu di pasar digital payment gateway Indonesia. Saya optimis," tandasnya.

(brl/red)