Cari role model buat startup Anda? Gali dulu sumber dan kearifan lokal

Cari role model buat startup Anda? Gali dulu sumber dan kearifan lokal

Techno.id - Dalam perjalanan panjangnya, sebuah startup layaknya juga memiliki role model untuk memacu perkembangan startup itu sendiri. Memang, tak bisa dipungkiri kalau keunikan atau orisinalitas dalam berbisnis adalah elemen yang sangat penting.

Namun, memiliki role model bukannya akan menghambat startup untuk sampai pada predikat itu, bahkan malah bisa membantu. Sebab, pelaku startup dapat mempelajari banyak strategi dari role model-nya, mulai bagaimana role model itu bisa berkembang sampai bagaimana memberikan sentuhan diferensiasi sehingga produk atau layanan startup tersebut bisa benar-benar unik di pasaran.

Andreas Senjaya, CEO Badr Interactive, bersedia membagikan clue untuk mencari role model yang pantas untuk para pelaku startup. Menurut pria yang sering dipanggil Jay itu, pencarian terhadap role model bisa berawal dari mengamati kearifan lokal setempat.

"Mungkin, berpijak lagi pada kearifan lokal Surabaya [atau daerah lainnya]. Apa yang mau ditekankan? Baru dari situ nanti cari role model," terangnya pada tim Techno.id di Startup Sprint Surabaya Bootcamp, Sabtu (26/09/15).

Dari situ, para pelaku startup bisa menentukan sektor mana yang paling "subur" untuk digarap. Andreas mencontohkan, jika suatu daerah memiliki stok sumber daya manusia yang melimpah atau kerajinan tangan yang khas, pergerakan di sektor e-commerce atau marketplace dirasa cocok.

Sedangkan jika potensinya terletak pada natural resources, startup setempat juga dapat mengolahnya. Di bidang ini, Andreas mencontohkan apa yang sudah ia lakukan bersama timnya di Badr Interactive dengan meluncurkan iGrow. Platform itu bergerak dengan tujuan untuk menghijaukan kembali lahan tidak produktif dengan menjembatani sponsor penanaman, pemilik lahan, dan pengelola lahannya.

Sementara itu, saat dimintai pendapatnya terkait startup mana yang bisa dijadikan benchmark di skala nasional, Andreas tanpa ragu menjawab BukaLapak. Platform e-commerce itu ia amini sebagai salah satu startup yang secara rata-rata bisa didapuk menjadi panutan startup yang masih baru dan berkembang.

(brl/red)