Buat solusi sehat, ProSehat "jebol benteng" Seedstars World Jakarta

Buat solusi sehat, ProSehat "jebol benteng" Seedstars World Jakarta

Techno.id - Setelah serangkaian proses seleksi dari jumlah 34 pendaftar dan terseleksi 12 peserta yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan pitching, Seedstars World Jakarta memilih startup ProSehat sebagai pemenang yang akan menjadi wakil regional dari Indonesia untuk berkompetisi di Swiss pada bulan Maret 2016 mendatang.

Diinisiasi oleh Gregorius Bimantoro sebagai Founder dan CEO, ProSehat merupakan startup yang memberikan kemudahan pelayanan bagi pasien untuk mengambil obat tanpa resep tertulis dan bisa diantar secara langsung ke rumah.

Kehadiran ProSehat dilatarbelakangi oleh keprihatinan Gregorius yang juga berprofesi sebagai seorang dokter ketika melihat pasien kesulitan untuk menebus obat. Seringkali pasien tidak mendapatkan obat secara langsung karena ketidaktersediaan obat sehingga harus berpindah dari satu apotek ke apotek lainnya, ungkapnya.

Saat ini, ProSehat masih diuji coba kepada 10 dokter dan sudah melakukan kerjasama dengan perhimpunan dokter, alumni fakultas kedokteran untuk memperkenalkan teknologi ini. Gregorius menargetkan untuk bisa menggandeng ratusan dokter bergabung dalam platform ini.

Untuk terus memperkenalkan ProSehat, pihaknya menggunakan beberapa channel seperti tanyadok.com, online talk, dan kerjasama dengan beberapa komunitas perempuan yang memiliki fokus pada kesehatan.

Terkait keamanan, ProSehat menjalin kerja sama dengan apotek yang memiliki lisensi untuk mengutamakan keselamatan pasien. Gregorius menambahkan bahwa pihaknya membantu experience O2O (Offline to Online) karena pada dasarnya interaksi antara dokter dan pasien dalam mendiagnosa harus tetap bertemu secara langsung.Jadi, bertemu dengan dokter secara offline, lalu mendapat resep secara online,imbuhnya.

Sementara itu, terkait keterjangkauan pengiriman, ProSehat sudah meng-cover area Jakarta dan akan melakukan ekspansi ke luar Jakarta setelah semua sudah terkontrol dengan baik dan akan dilakukan secara bertahap mulai akhir tahun.

Lebih lanjut, layanan ini memberi jaminan obat akan sampai di tangan pasien dalam waktu kurang dari 4 jam. Namun pihaknya mengaku bahwa hal tersebut sekaligus menjadi kendala yang harus cepat teratasi.

Ke depannya, Gregorius mengungkapkan akan meluncurkan aplikasi mobile dalam kurun waktu dua bulan dengan harapan semakin memudahkan pengguna.

(brl/red)