Blibli.com resmi jadi Exclusive Official Partner NBA di Indonesia

Blibli.com resmi jadi Exclusive Official Partner NBA di Indonesia

Techno.id - Bisnis e-commerce di Indonesia saat ini sudah kian menarik. Hal ini pun dapat dilihat dari banyaknya pemain baru yang berasal dari kelompok usaha besar seperti Lippo Group dengan MatahariMall.com atau PT Global Niaga dengan Blibli.com.

Sebagai mall online pertama di Indonesia yang berdiri sejak 2011 silam, Blibli.com sukses berkibar hingga kini. Tentu saja, eksistensi mereka juga tidaklah terlepas dari banyak dukungan yang mengalir, seperti dari konglomerat Djarum Group.

Lalu, seperti apa perkembangan terbaru dari Blibli.com? Berikut kutipan M Syakur Usman dan M Luthfi Rahman dari KapanLagi Network (KLN) dengan CEO Blibli.com, Kusumo Martanto di kantornya yang warna-warni pekan lalu.

Bagaimana perkembangan bisnis Blibli.com hingga kini sejak diluncurkan empat tahun lalu?

Secara ekosistem saat ini bisnis e-commerce di Indonesia lebih siap, jika dibandingkan saat kami hadir 2011. Kami sebagai penyedia platform, harus mendapat dukungan dari penyedia produk, perbankan dari sisi payment, logistik, dan customer sendiri.

Kami lihat perkembangannya lumayan. Sebagai perbandingan, pada 2011, stock keeping unit (SKU) kami hanya 1.000 item barang, sekarang ini mencapai 450.000 item per kuartal III 2015. Sebenarnya bisa jauh lebih besar, tetapi kami selektif memilih merchant partner. Sebab kami punya janji, barang-barang yang dijual di Blibli.com asli dan kualitasnya oke.

Lalu dari sisi merchant partner, kini berjumlah 4.000 dari semula hanya 20. Bila termasuk supplier maka jumlahnya 7.000 lebih. Sebab bisnis kami hybrid, jadi ada barang yang disediakan kami, ada yang disediakan merchant partner.

Sisi payment, dulu waktu berdiri, partner kami cuma dua bank: BCA dan Mandiri. Sumber daya juga terbatas, saat live hanya 24 orang. Sekarang bank partner kami ada 15. Logistik juga, dulu cuma punya tiga: NCS, JNE, dan RPX. Sekarang ada 12 termasuk punya sendiri.

Dari sisi customers dan transaksi bagaimana?

Saya tidak sebutkan angka detailnya, tapi dari sisi customer, kami lihat pertumbuhannya cukup besar. Secara tahunan, rata-rata tumbuh lima kali (dalam portal berita Techno.id, Kusumo pernah menyatakan setiap bulan ada 40 juta pengguna aktif yang mengakses situsnya). Sementara dari sisi transaksi, pertumbuhannya dalam tiga terakhir, rata-rata lima-enam kali per tahun.

Untuk mendukung pertumbuhan itu, kami memiliki tim logistik dan customers care sendiri. Ini investasi, karena kami melihat dari sisi demand makin besar, termasuk speed of delivery. Dan yang paling tinggi ekspektasinya ada di kawasan Jabodetabek.

Dulu tim customers care kami hanya buka sesuai jam kantor, tapi sekarang 24 jam sehari selama 7 hari per minggu. Ini mulai April 2015, karena tidak fair, jika tokonya buka terus, tapi tidak ada customers care yang membantu konsumen. Kedua, kami jadikan sebagai wadah komunikasi untuk calon merchant partner yang ingin bergabung.

Dari sisi warehousing, kami bangun warehouse untuk menampung barang-barang sendiri dan milik merchant partner. Dengan tren e-commerce, partner butuh storage supaya mereka bisa menitip barang. Sekarang warehouse ada di Batu Ceper, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kami akan buka lagi dua, masih di Jakarta. Kami juga sediakan lahan sebagai master warehouse. Ke depannya, kami akan ekspansi dengan membuka masing-masing satu di kota-kota besar di Indonesia mulai kuartal I 2016. Tujuannya, kami ingin lebih dekat dengan konsumen. Kedua, mempercepat proses pengiriman barang dari merchant partner yang ada di seluruh Indonesia.

(brl/red)