Update status pribadi di Facebook mulai tak diminati, mengapa?

Update status pribadi di Facebook mulai tak diminati, mengapa?

Techno.id - Sebuah studi yang dilakukan TheInformation baru-baru ini menyebutkan jika minat pengguna untuk memposting status pribadinya di Facebook mulai berkurang. Laporan dari studi itu menyebutkan, postingan terkait status pribadi pengguna terhitung menurun sekitar 21 persen mulai pertengahan tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2015 lalu.

TheInformation sebagaimana dilansir oleh GSMArena (7/4/16), mengungkapkan jika penurunan ini salah satunya diakibatkan kemunculan beberapa aplikasi lain yang menawarkan metode posting status pribadi lebih asyik. Seperti misalnya Snapchat, Instagram, Twitter, dan juga Path.

Kini banyak orang lebih tertarik meng-update status atau apa pun yang berhubungan dengan kepentingan pribadi via aplikasi seperti Snapchat. Hal ini dikarenakan di Snapchat update status yang diposting dapat hancur alias menghilang pasca 24 jam diunggah.

Pilihan cara meng-update pun lebih bervariasi, bisa berupa gambar atau video dengan banyak tambahan stiker dan filter yang tak cuma lucu tapi juga unik. Bandingkan dengan cara meng-update status di Facebook yang hanya terbatas pada kalimat dan foto saja yang bagi sebagian orang dinilai sudah ketinggalan zaman.

TheInformation juga mengungkapkan jika kini banyak orang sudah meninggalkan Facebook karena jejaring sosial tersebut telah didominasi postingan terkait iklan. Kini, banyak orang beranggapan bahwa Facebook bukan lagi media untuk saling berinteraksi antar teman melainkan media untuk berjualan saking banyaknya iklan yang terposting di sana.

Terkait fakta ini, Facebook ternyata sudah melakukan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah meluncurkan Reaction, tombol Like dengan pilihan emosi seperti milik Path.

Selain itu, Facebook juga diketahui memperkenalkan fitur memori di mana foto-foto maupun update status yang Anda buat di masa lalu akan muncul kembali ke bagian teratas beranda akun Facebook Anda. Dengan cara-cara ini diharapkan pengguna kembali terpikat untuk meng-update status pribadinya via Facebook.

(brl/red)