Ternyata kulit hitam putih pada zebra bukan untuk kamuflase

Ternyata kulit hitam putih pada zebra bukan untuk kamuflase

Techno.id - Sebagian dari Anda pasti mengira bahwa kulit hitam putih pada zebra adalah media untuk berkamuflase atau menyamarkan diri dari mangsa. Logika seperti ini memang tak salah karena kebanyakan angkatan militer juga menggunakan pakaian loreng atau belang-belang untuk menyamarkan diri dari musuh.

Namun, ternyata kulit pada zebra tidak difungsikan sebagai kamuflase. Menurut Amanda Merlin, asisten profesor Antropologi Biologi di University of Calgary, Kanada, garis-garis hitam putih di tubuh zebra masih bisa dilihat oleh predator seperti singa dan hyena pada siang hari, sore hari, serta malam hari, sebagaimana yang disampaikan oleh UCDavis.edu.

Amanda melakukan penelitian ini dibantu dengan temannya, Tim Caro, seorang profesor satwa liar Biologi UC Davis. Keduanya mengatakan, "Hasil dari studi terbaru ini tidak memberikan dukungan sama sekali untuk gagasan bahwa garis hitam putih pada zebra menyediakan efek penyamaran dari predator."

Mereka membuktikan hipotesis ini dengan datang langsung ke Tanzania. Namun, Amanda tidak menggunakan zebra sungguhan, melainkan gambar digital hitam putih yang disimulasikan seperti zebra. Meski begitu, jarak antara garis hitam putih benar-benar diukur dan disesuaikan dengan zebra yang sesungguhnya.

Tak hanya itu, keduanya juga telah mengukur kontras cahaya untuk memperkirakan jarak maksimum predator dapat mendeteksi garis hitam putih pada tubuh zebra. Setelah melakukan pengukuran dengan teliti, didapatlah hasil bahwa predator sulit melihat zebra di siang hari pada jarak lebih dari 50 meter, sore hari 30 meter, dan malam hari hanya 9 meter.

Dengan begitu, jelas sudah, garis-garis hitam putih di tubuh zebra tidak bisa untuk berkamuflase di hutan. Pasalnya, predator tetap dapat melihat zebra walau berjarak beberapa meter. Sementara, kamuflase itu tidak dapat dilihat (tersamarkan dengan lingkungan) walau jaraknya sudah sangat dekat.

(brl/red)