Inovasi yang bisa buat Anda nikmati saus hingga tetes terakhir

Inovasi yang bisa buat Anda nikmati saus hingga tetes terakhir

Techno.id - Pernahkah terbayangkan dalam benak Anda, berapa saus atau pasta gigi yang Anda buang padahal isi dari produk tersebut masih cukup banyak mengendap di sisi bawah kemasan. Ya, sisa produk yang kerap mengendap di bawah kemasan tersebut terkadang membuat kebanyakan dari Anda merasa tidak sabar, lantas memilihuntuk membuangnya. Namun, sebuah inovasi dilakukan oleh beberapa peneliti dari Massachusetss Institute of Technology, Amerika. Para peneliti tersebut menciptakan sebuah bahan lapisan yang diklaim bisa 'membersihkan' endapan saus dari kemasan botol bahkan hingga tetes terakhir.

Dikutip dari situs resmi LiquiGlide, bahan lapisan ini berbeda dengan teknologi superhydrophobic. Permukaan superhydrophobic seperti daun teratai, memiliki tekstur yang menciptakan bantalan udara pada produk saat akan dituangkan. Namun LiquiGlide berbeda, produk ini merupakan lapisan yang selalu basah karena cairan yang meresapi permukaan kemasan dari produk sehingga menjadikan permukaan tersebut menjadi sangat licin.

LiquiGlide terdiri dari beberapa lapisan yakni tekstur padat yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengemasan produk dan zat cair. Permukaan bertekstur padatnyaterdiri dari matriks dengan jarak yang sangat rapat sehingga zat cair dapat terkunci dengan aman dalam lapisan padat. Padatnya lapisan yang berisi cairan itulah yang menyebabkan permukaan menjadi lebih licin, sehingga memudahkan sisa endapan produk yang berada di bagian bawah kemasan dikeluarkan.

Peneliti mengklaim bahwa lapisan ini aman digunakan meski pada kemasan makanan seperti saus. Hal itu dikarenakan, lapisan LiquiGlide berasal dari bahan yang berbedatergantung pada penggunaannya. Peneliti menjelaskan lebih lanjut bahwa untuk dapat digunakan pada produk, mereka harus mengidentifikasi terlebih dahulu cairanyang kompatibel dengan sifat-sifat kimia dan fisik produk.

Hingga saat ini inovasi bahan lapisan ini telah digunakan di tujuh negara dan telah diterapkan di lebih dari 11 industri, termasuk industri penyedia kebutuhan sehari-hari seperti saus, shampoo, pasta gigi, dan lain sebagainya.

(brl/red)