Bayi pertama yang terlahir dengan metode Mitokondria

Bayi pertama yang terlahir dengan metode Mitokondria

Techno.id - Anak merupakan keturunan yang sangat dinanti kehadirannya oleh semua orang tua. Namun, apa jadinya jika orang tua tersebut belum juga mendapatkan keturunan? Salah satu dari mereka mungkin akan mengadopsi anak atau berusaha dengan teknologi kedokteran yang sudah canggih. Nah, teknologi yang digunakan orang tua ini sepertinya juga bisa dijadikan pertimbangan untuk mendapatkan anak.

Natasha dan Omar Rajani adalah pasangan suami istri dari Toronto, Kanada. Orang tua ini sudah berusaha selama empat tahun untuk mendapatkan seorang anak yang lucu, namun tak kunjung hadir juga. Akhirnya, mereka meminta kepada dokter untuk merekayasa gen mereka agar cepat mendapatkan seorang anak.

Awalnya, orang tua tersebut disarankan oleh dokter untuk menggunakan metode fertilisasi in vitro. Ketika dicoba, ternyata sel telur Natasha yang berusia 34 tahun ini telah berusia cukup tua sehingga metode tadi tidak berhasil. Kemudian, para dokter mencoba teknik pengganti mitokondria baru, seperti disadur dari Popsci (8/5/2015).

Alasan dokter menyarankan teknik mitokondria karena sel telur yang dimiliki Natasha tidak berkualitas tinggi. Namun, para peneliti tetap yakin bahwa Natasha bisa melahirkan, yakni dengan mengambil mitokondria dari sel induk yang kemudian digunakan untuk menggantikan mitokondria dari sel telur yang tua. Ketika sel telur ini telah dibuahi, maka dia akan berperan seperti telur muda yang menjadikan metode fertilisasi in vitro berhasil.

Dengan teknik mitokondria ini keduanya mendapat empat embrio yang layak. Satu dari empat embrio telah terlahir menjadi bayi imut dan menggemaskan yang diberi nama Zain Rajani. Sedangkan embrio sisanya, dibekukan untuk adik Zain berikutnya.

(brl/red)