6 Hal yang biasa ditanyakan tentang virus Zika, beserta jawabannya

6 Hal yang biasa ditanyakan tentang virus Zika, beserta jawabannya

Techno.id - Sepak terjang virus Zika telah meresahkan berbagai kalangan di muka bumi ini, termasuk Indonesia. Rumor tentang kehadiran virus ini ke Indonesia semakin marak diberitakan di berbagai media. Lalu, sebenarnya separah apakah bahaya virus Zika?

Ya, virus Zika mungkin terdengar asing di telinga. Pasalnya, kebanyakan virus yang menyerang warga Indonesia adalah virus demam berdarah. Virus Zika sejatinya telah lama mati suri, tetapi tahun 2015 kemarin, virus tersebut kembali melakukan serangan besar-besaran ke wilayah negara Brasil. Alhasil, lebih dari 1 juta warga Brasil terjangkit virus Zika.

Meski penyebarannya hampir sama seperti virus demam berdarah, namun ternyata virus Zika tergolong ganas karena berpotensi menyerang otak janin. Selain itu, penyebarannya juga begitu cepat. Kini, tak hanya Brasil saja, karena virus Zika juga menyerang lebih dari 20 negara di bagian barat.

Beberapa dari Anda mungkin belum terlalu mengenal virus Zika. Jadi tak ada salahnya, Anda menyimak beberapa hal yang sering ditanyakan tentang virus Zika. Semoga dengan mengenal virus Zika, Anda bisa terhindar dan mewaspadai ancaman virus Zika, seperti yang disadur dari Vox.

Apakah Virus Zika tergolong virus baru?

Sebenarnya virus Zika tergolong virus lama. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1947 ketika terisolasi dari monyet di hutan Zika, Uganda.

Apa yang terjadi jika Anda terkena virus Zika?

Virus Zika sangat sulit dideteksi karena tidak mempunyai gejala sama sekali. Namun, sebanyak 20 persen pasien yang terkena virus Zika menunjukkan beberapa gejala, seperti demam ringan, sakit badan, sakit kepala, mata merah, dan ruam pada tubuh.

Walau gejalanya relatif ringan, terkadang pasien virus Zika juga menunjukkan gejala lain, di antaranya sakit perut, mual, dan diare. Lebih parah lagi, virus Zika bisa mematikan sistem kekebalan tubuh, merusak sel-sel saraf, menyebabkan kelemahan otot, kelumpuhan, dan penyusutan otak bayi (microcephaly).

(brl/red)