Virtual reality hanyalah teknologi yang akan manjakan gamer?

Virtual reality hanyalah teknologi yang akan manjakan gamer?

Techno.id - Tahun ini, banyak perusahaan teknologi yang sudah dan sedang menyiapkan virtual reality (VR) plus augmented reality (AR) sebagai dagangan di masa depan. Teknologi tersebut digadang-gadang mampu memenuhi kebutuhan di beragam sektor, mulai dari kesehatan, bisnis, hingga pendidikan. Namun siapa sangka bahwa ternyata, setelah diteliti oleh Goldman Sachs, tren VR dan AR akan berkembang pesat dan menjadi sektor yang paling diminati oleh para pecandu video game.

Goldman meramalkan bahwa pendapatan yang akan didapat dari penjualan VR dan AR ini akan meningkat sekitar Rp1.052 triliun pertahunnya, yang mana Rp460 triliun merupakan hasil dari penjualan software sementara Rp592 triliunnya didapat dari penjualan hardware.

Industri yang paling menjanjikan sumbangan uang terbesar ialah video game. Dari kelas konsumen, industri tersebut diprediksi menyumbang Rp153 triliun, lebih tinggi dari kebutuhan VR dan AR untuk live event serta video entertainment yang masih ada di ranah hiburan.

Tak hanya dunia hiburan, dalam hal kesehatan dan fasilitas umum pun VR dan AR bakal digunakan secara lebih meluas dan tak kalah berpotensi. Sektor kesehatan berbasis VR dan AR mungkin akan menjadi lahan basah, dengan perputaran uang yang diramalkan mencapai Rp67 triliunan pada 2025 mendatang.

Virtual reality hanyalah teknologi yang akan manjakan gamer?

Perkiraan pasar utama software VR dan AR pada tahun 2025
2016 Statista

Menurut Anda sendiri, apakah VR dan AR hanyalah teknologi anak emas untuk industri game?

(brl/red)