Cermin di kamera digital itu absurd

Cermin di kamera digital itu absurd

Techno.id - Teknologi digital membuat perubahan drastis dalam industri kamera di dunia. Digitalisasi yang sudah dilakukan para pembuat kamera mengubah bentuk dan kemampuan yang disematkan perangkat penangkap gambar tersebut.

Sandy Chandra selaku Marketing Manager Olympus Customer Care Indonesia menyebutkan teknologi digital cukup berjasa pada dunia kamera. Sekarang desain kamera bisa lebih kecil daripada ketika masih memakai model analog.

Salah satu penyebab desain kamer bisa kecil dikarenakan penggunaan cermin di kamera single lens reflex (SLR) sudah tak perlu lagi di kamera digital. Cermin di depan shutter itu berfungsi memantulkan gambar dari lensa ke prisma di viewfinder.

Pada kamera SLR film, pantulan cermin ke viewfinder jadi satu-satunya jalan melihat citra yang akan ditangkap. Sedangkan di kamera digital, sensor digital yang ada di kamera dapat menampilkan gambar yang terekam langsung ke layar maupun electronic viewfinder (EVF).

"DSLR itu sebenarnya kamera transisi dari film ke digital. Digital itu nggak perlu pakai cermin lagi sebenarnya. Itu absurd. Cermin itu ditaruh di depan sensor, dari situ saja sudah nambah bodi lebih lebar," ujar Sandy sewaktu ditemui tim Techno.id di Jakarta.

Tak hanya membuat dimensi jadi lebih besar, kehadiran cermin juga menjadikan kecepatan penangkapan gambar jadi makin lambat. Sebab cermin membuat jeda saat pengguna menekan tombol hingga mencitrakan objek ke film.

Cermin yang ada di kamera perlu diangkat dulu supaya cahaya dari lensa bisa masuk melewati shutter dan sampai di sensor kamera. "Kalau di digital kan bisa langsung, dari lensa langsung ke LCD, nggak ada jeda lagi," tambah Sandy.

Olympus sendiri sudah memutuskan untuk menghentikan produksi DSLR sejak 2013 lalu. Perusahaan asal Negeri Sakura itu menyatakan memilih lebih fokus menyediakan produk mirrorless interchangeable lens camera (MILC) yang lebih punya masa depan.

(brl/red)