Layanan mobile pemberi diskon Snapcart disuntik dana Rp 23 miliar

Layanan mobile pemberi diskon Snapcart disuntik dana Rp 23 miliar

Techno.id - Perusahaan rintisan teknologi Indonesia semakin menarik bagi investor untuk menyuntikkan dananya. Yang terbaru, aplikasi mobile asal Indonesia Snapcart hari ini mengumumkan perolehan pendanaan pre-series A yang mencapai nominal US$1,675 juta atau setara lebih dari Rp 23 miliar.

Investasi baru yang masuk dalam pundi-pundi uang Snapcart tersebut berasal dari sejumlah partisipan yang tertarik dengan inovasinya. Partisan yang ikut menanamkan modalnya tersebut adalah Wavemaker Partners, SPH Media Fund, SMDV, dan Ardent Capital.
Saya percaya kami bisa mendapatkan kepercayaan dari para investor karena keberhasilan awal kami dalam menggandeng dua brand FMCG besar di Indonesia, Nestle dan LOreal, ungkap Reynazran Royono, CEO dan pendiri Snapcart dalam keterangan resminya.

Layanan mobile pemberi diskon Snapcart disuntik dana Rp 23 miliar

Ia menyebutkan traksi yang cepat dalam perusahaannya menjadi alasan investor rela merogoh kocek dalam demi menanamkan modal ke Snapcart. Sejak diluncurkan pada 2 September 2015, traksi Snapcart telah bertumbuh cepat hingga lebih dari 1 50,000 download dan lebih dari 85,000 pengguna aktif bulanan.

Traksi yang kami dapatkan sejak masa pra rilis hingga resmi dirilis juga menakjubkan dengan 12,000 pengunduhan aplikasi tanpa ada kampanye marketing apapun. Dalam waktu yang relatif singkat kami juga berhasil bekerja sama dengan lebih dari 35 brand, termasuk brand dari Procter & Gamble dan Unilever, tambah Reynazran.

Paul Santos dari Wavemaker Partners mengungkapkan kemampuan untuk melakukan targeted engagements, dan juga potensial big data, menjadikan Snapcart sebagai sebuah platform B2B yang unik di Asia Tenggara.

"Traksi yang didapat dari brand dan pengguna sangat menunjukkan kepada kami betapa besarnya potensi lekatnya layanan ini bagi konsumen di Indonesia dan karena itu tidak ternilai harganya bagi brand offline dan r etailer yang memanfaatkan teknologi mobile, ujar Paul.

Dengan dana sebesar ini, Snapcart akan menggunakannya untuk membangun produk-produk baru; termasuk fitur video engagements dan perangkat dashboard analitik. Fitur-fitur ini akan mengakomodasi brand dengan platform yang mereka butuhkan untuk melihat perilaku konsumen mereka secara real-time.

Tak hanya itu, fitur-fitur baru yang akan dihadirkan di Snapcart diklaim bakalan membantu brand memformulasikan rencana marketing mereka selanjutnya. Sebagai tambahan, Snapcart juga berencana untuk melakukan ekspansi ke setidaknya dua pasar lain di Asia Tenggara, dimulai dengan Filipina pada awal tahun 2016.

"Akuisisi pengguna selalu ada dalam agenda, namun sekarang kami melakukannya dengan cara bermitra dengan perusahaan FMCG dan vertikal lainnya melalui kombinasi kegiatan offline dan pemasaran online," tambah Reynazran.

Snapcart pun mengungkapkan target ambisinya yang menyasar 1 juta pengunduh dalam waktu kurang dari setahun. Peluncuran versi iOS Snapcart dan informasi lebih lanjut mengenai ekspansi ke Filipina akan diumumkan di awal tahun 2016.

(brl/red)